Lihat ke Halaman Asli

Asrul 90

pelajar

Literasi Politik Multikulturalisme Bagi Generasi Muda

Diperbarui: 30 Juli 2022   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menguhkan masyarakat multikultural dan politik di Indonesia dikalangan Ikatan Persaudaraan Pelajar Mahasiswa Banggai Kepulauan, Kenendeke (IPPMBK) Yogyakarta penting dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai arti penting dan aspek-aspek multikulturalisme. Oleh karena itu, Dosen Program Studi Politik Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Mega Hidayati laksanakan pengabdian masyarakat dengan meneguhkan Literasi politik, multikulturalisme bagi generasi muda. IPPMBK berlokasi di Jl. Retno Dumilah No. 19 Kecamatan Kota Gede, Kota Yogyakarta, D.IY.

IPPMBK merupakan organisasi Ikatan Persaudaraan Pelajar Mahasiswa. IPPMBK sendiri telah banyak menjalankan kegiatan yang tidak hanya dalam lingkaran kedaerahan dan mencakup kegiatan yang bersifat universal, seperti kegiatan di hari buruh, hari hutan, hari Kartini, hari perempuan, hingga kegiatan donor darah.

Dengan demikian, penguatan multikulturalisme dikalangan pemuda merupakan salah satu metode untuk mewujudkan penyebaran multikulturalisme di kalangan masyarakat yang lebih baik. Manfaat yang akan dicapai kegiatan ini adalah terwujudnya peneguhan multikulturalisme yang komprehensif sehingga tercipta agen-agen yang akan berperan mempromosikan multikulturalisme khususnya di komunitasnya.

Keberadaan komunitas pelajar di Retno Dumilah memiliki potensi cukup besar untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat luas di daerahnya. Terutama di kalangan pengurus dan warga Muhammadiyah.

Selain memberikan pengayaan dan wawasan mengenai multikulturalisme pada kalangan pelajar, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan semangat dalam mengaplikasikan nilai-nilai multikulturalisme dan semangat berbangangsa. Mengingat, jurusan politik Islam tidak hanya menjadi tanggung jawab para akademisi, tetapi juga merupakan tanggung jawab semua elemen bangsa khususnya Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai salah satu dari agen perubahan.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan pengajian tematik untuk memberikan kerangka konseptual kepada mitra. Tahap berikutnya adalah pendampingan rutin di kalangan ikatan pelajar

Selama kegiatan berlangsung, mitra akan didampingi oleh fasilitator untuk mengarahkan kegiatan sehingga misi untuk memberikan pengayaan dan wawasan multikulturalisme versi Muhammadiyah dapat tercapai.

Ada kegelisahan dalam IPPMBK akan hal-hal yang substantif dalam isu realitas keberagaman di Indonesia. Kekhawatiran akan kegiatan-kegiatan yang 'masih' berupa kegiatan praktis, kegelisahan terhadap pemahaman tentang realitas multikultural di Indonesia terutama ketika ia terkait dengan persoalan politik




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline