Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan tentang perpindahan ibu kota Negara. Ibu kota baru negara Indonesia yang berawal di Jakarta akan berada di kabupaten Penajam Pasir Utara dan sebagian kabupaten Kutai Kartenagara di provinsi Kalimantan Timur. Dengan pemindahan ibu kota ke Kalimantan tersebut menjadi salah satu solusi yang diterapkan oleh presiden Jokowi Widodo untuk diratakannya pembangunan di bagian Pulau Jawa dengan bagian di luar Pulau Jawa sehingga pemindahan Ibu kota dapat mampu memberikan dampak perekonomian bagi Indonesia di bagian wilayah Timur.
Secara sosial budaya penduduk setempat sudah terinformasi dengan terbuka dan tercerahkan pada akan adanya perubahan secara menyeluruh pada bidang kehidupan mereka. Dari aspek sarana prasarana dan keuangan negara. Saat ini tiga lembaga negara (Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif), kementerian, kedutaan besar, lembaga-lembaga negara non kementerian, lembaga pertahanan dan keamanan, semua berpusat di ibukota DKI Jakarta. Bisa diperhitungkan dan diprediksikan berapa dana diperlukan oleh pemerintah untuk membangun sarana dan prasarana serupa di ibukota baru.
Apalagi pada beberapa kali jumpa pers, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa tahun 2019 defisit APBN mencapai triliunan rupiah. Jakarta dengan kondisi yang padat, penuh gedung bertingkat yang bersifat baku, minimnya cadangan sumber air menjadi sebuah alasan penting mengenai pemindahan ibu kota, oleh karena itu Jakarta telah mengalami penurunan wilayah setiap tahunnya, karena pencemaran lingkungan yang sangat amat besar di Jakarta. Selain itu, kemacetan di Jakarta sudah sangat terkenal seantero dunia.
Pulau Jawa sudah terlalu padat akan penduduk sehingga kurang meratakontribusi ekonomi pada wilayah lain, krisis ketersediaan air di Pulau Jawa karna akan padatnya penduduk dan pembangunan yang sangat tinggi dan sangat terkonsentrasi di pulau Jawa dan kota Jakarta yang terlalu terbeban dengan daya dukung lingkungan yang turun dan kerugian ekonomi akibat macet yang tinggi. Sebab ini semakin banyaknya penduduk menyebabkan pendapatan, kepadatan, dan lahan, yang mana semakin banyak masyarakat urbanisasi maka pendapatan pada masyarakat sendiri beragam, sehingga kepadatan yang terjadi di ibu kota baru nantinya menyebabkan harusnya ada lahan baru dan pemerintah harus menyiapkan anggaran untuk menambah lahan. Sehingga Akibat dari adanya pemindahan ibu kota menyebabkan beberapa aspek kehidupan yang berpengaruh dan pada pembangunan mengakibatkan menambahnya hutang Negara.
Ada beberapa solusi yang diterapkann oleh pemerintah seperti 60% penduduk Indonesia berada di wilayah Jawa, sebab dari alasan tersebut pemindahan ibu kota selayak di luar dari pulau jawa yang dengan pemindahan ibu kota yang dilakukan pemerintah juga mendorong investasi di provinsi ibu kota baru dan sekitarnya yang meningkatkan output beberapa sektor non-tradisional terutama sektor jasa. Sehingga dapat disimpulkan dari berbagai permasalahan tersebut ada solusi yaitu yang dimana penduduk jawa berdominasi 60% terjadinya pemindahan ibu kota dan pemindahan ibu kota berdampak pada investasi yang meningkatkann beberapa output
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H