Lihat ke Halaman Asli

LPG 15,23 Kg Sulit Dicari dan Isinya Tidak Menentu

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

.

Dengan mudahnya PERTAMINA  menaikka harga LPG 15,23 kg yang biasanya dijual 80 ribuan sehingga mencapai harga 120 ribu rupiah pertabungnya. Apa yang salah dengan kenaikan harga LPG tersebut…………………………………….? Yang salah adalah isi dari tabung gas LPG sangat sulit dipertanggung jawabkan.

Jika membeli LPG 15,23 Kg dari pompa bensin milik Pertamina maka isi dari tabung dapat dipertanggung jawabkan, dapat dilihat dari ukuran (meteran) gas LPG akan terlihat penuh, tetapi jika membeli LPG dari penjual LPG keliling  maka percayalah isi tabung akan kurang dari jumlah yang seharusnya. Isi dapat dilihat pada meteran dan bila dipakai maka akan lebih cepat habis jika dibandingkan dengan gas LPG yang diberi dari pomp bensin.

Masalahnya LPG di stasiun pompa bensin biasanya cepat habis sehingga masyarakat terpaksa membeli LPG dari penjual LPG keliling atau ke pengecer yang justru selalu siap.

Jadi sebenarnya penjualan LPG selain merugikan Pertamina maka rakyat juga dirugikan oleh penjualan LPG dengan isi yang tidak standar. Siapakah yang harus melindungi masyarakat dari kerugian akibat membeli LPG yang volumenya dimainkan oleh pengecer tersebut?

Sebaiknya pertamina dan pihak terkait melakukan pengawasan ketat terhadap agen-agen pengecer mereka, 120 ribu rupiah bukanlah jumlah yang kecil, ingat penipuan sudah berlangsung lama dan tidak ada tindakan apa-apa. Menunggu laporan masyarakat…? Tak mungkinlah……..coba saja datangi tempat-tempat dari para pengecer, atau ambil sampel dari penjaja LPG keliling periksa isi tabungnya maka akan ketahuan.

Hai para pejabat dan polisi and politisi…….masyarakat perlu dilindungi hitung-hitung sebagai balas budi karena masih mau nyoblos pemilu nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline