Lihat ke Halaman Asli

Aklimatisasi di Ketinggian dan Keselamatan

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Suatu tempat yang berada pada posisi ketinggian 2400 meter  diatas permukaan laut atau lebih sudah dianggap dapat menimbulkanpenyakit atau gangguan terhadap kesehatan manusia dengan efek yang minimal, setiap orang punya ciri dan kemampuan berbeda-beda dalam beradaptasi dengan ketinggian yang sedang ditempuh.

Makin lama kita berdiam disuatu wilayah ketinggian maka makin terbiasa kita hidup diwilayah ketinggian itu. Seseorang yang terbiasa hidup pada dataran rendah kemudian melakukan pendakian dalam waktu cepat membutuhkan proses aklimatisasi (penyesuaian) agar tubuh dapat menyesuaikan diri dengan kondisi ketinggian itu. perjalanan cepat dari dataran rendah kearah ketinggian yang dilakukan dengan memakai kendaraan mobil atau pesawat dengan sendirinya tidak memberi kesempatan pada tubuh manusia untuk melakukan aklimatisasi.

Untuk seseorang yang sudah berpengalamanpun aklimatisasi mungkin masih diperlukan walaupun sebelumnya sudah pernah kewilayah (ketinggian) yang sama tanpa mengalami masalah, sampai sekarang belum ditemukan faktor korelasi yang khas antara umur, jenis kelamin atau kondisi tubuh yang berpengaruh terhadap kesehatan manusia pada tempat ketinggian. Ada orang yang bisa mendapat gangguan kesehatan pada ketinggian dan ada yang tidak. Gejala penyakit pada ketinggian yaitu; mual, sakit kepala, dan menjadi lemah, jika kondisi memburuk maka akan terjadi kesulitan untuk melanjutkan perjalanan pendakian, jika menghadapi keadaan seperti ini maka perjalanan harus segera dibatalkan dan segera kembali kedataran.

Tekanan udara yang rendah dan berkurangnya kandungan oksigen pada udara sekitarnya semakin berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian suatu tempat. Tubuh manusia berusaha menekan kebutuhan oksigen , jantung dan paru-paru berusaha melakukan penyesuaian dengan cara meningkatkan frekuensi pernafasan sehingga terjadi extra ventilasi yang menyebabkan keluarnya cairan keparu dan ke otaksehinggamengancam keselamatan jiwa orang yang terkena.

(diambil sebagian dari Outdoor Action Guide to High Altitude: Acclimatization and Illnesses by Rick Curtis)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline