Lihat ke Halaman Asli

Hubungan antara Chlorine dan kanker

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Chlorine (klorin) adalah bahan kimia yang dipakai untuk membunuh kuman pada instalasi air minum maupun pada kolam renang. Sampai sekarang chlorine masih dipakai sebagai bahan desinfektant diseluruh dunia.

Menghirup Gas klorine dapat menyebabkan seseorang menjadi tak sadarkan diri  sampai coma, demikian juga jika seseorang meminum air bercampur  bahan pemutih klorin akan jatuh semaput dan muntah-muntah.

Berdasar atas ceritera tersebut diatas maka ada anggapan bahwa klorin dapat menyebabkan kanker (karsinogenik) atau dapat memicu pertumbuhan tumor kanker.

Pihak yang dianggap bertanggung jawab atas tersebarnya mitos bahwa klorin adalah penyebab penyakit kanker dan berbahaya untuk kesehatan manusia adalah para produsen saringan air minum.

Pemakaian klorine menurut petunjuk air minum Australia adalah hingga sebanyak 5 mg/liter (kadar untuk kolam renang lebih tinggi) menurut laporan dari lembaga air minum Australia bahwa tak ada dampak buruk jika seseorang secara tidak sengaja menelan air kolam renang yang diberi klorin. Percobaan pada binatang yang sengaja di ekspose dengan klorine dalam jangka waktu lama (uji toksisitas) tidak menunjukkan adanya gejala kanker. Demikian juga pada laporan dimana ada 150 orang pekerja meminum air  dengan kadar klorine sampai 50 mg/liter tidak memperlihatkan adanya gangguan kesehatan. Namun demikian mereka yang terpapar dengan klorin berdosis tinggi atau menghirup gas klorin dapat mengalami gangguan pernapasan atau gangguan kesehatan lainnya.

International Agency for Cancer Research (badan peneliti kanker dunia) menyatakan bahwa tak ada bukti kuat yang mendukung bahwa seseorang dapat menderita sakit kanker sebagai akibat dari minum air berklorin atau berenang pada air yang mengandung klorin. (disadur dari; Cancer council Western Australia)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline