Lihat ke Halaman Asli

Emosi Kompasioner

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejak awal puasa terlihat dan terbaca berbagai judul tulisan para kompasioner di kompasiana. Judul -judul yang ada seperti biasa mengikuti kategori polhukam, kesehatan, humaniora dan lain-lain. Berbagai informasi yang bermanfaat dapat kita baca dari para kompasioner demikian pula komentar yang diberikan seringkali saling melengkapi dan ada juga yang sekadar mengungkap rasa terima kasih dan apresiasi atas artikel yang dibaca itu, namun demikian kadang-kadang ada juga komentar yang terasa menghentak karena tak setuju atau sekedar mengungkap rasa apriori terhadap profesi tertentu. Ungkapan ketidak puasan terhadap sistem dan rezim penguasa juga dapat kita baca setiap hari demikian pula rasa benci terhadap perilaku negara tetangga yang dinilai telah bertindak se-wenang wenang dapat pula kita baca di Kompasiana. Tulisan dan komentar emosional inilah yang saya coba renungkan dan bertanya pada diri sendiri, patutkah kompasioner mengumbar emosi secara tertulis dengan memaki dan mengobar-ngobarkan semangat permusuhan ? Apakah kegiatan semacam itu tidak merusak ibadah puasa kita pada bulan Ramadhan ini ? Mungkin kita butuh masukan dari kompasioner yang akhli Agama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline