Lihat ke Halaman Asli

Maghrib di Stasiun Kereta

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai seorang anggota tidak resmi dari pekerja komuter (PJKA) Pulang Jum’at kembali Ahad dimana sudah saya lakoni bertahun-tahun, sebagian besar dengan  menggunakan jasa angkutan kereta api Jakarta Bandung-Jakarta baik  Parahyangan maupun Argo Gede. Pengalaman tersebut dengan sendirinya menyebabkan saya sebagai penumpang melewatkan waktu cukup banyak di stasion di Bandung maupun di stasion di Gambir atau di Jatinegara. Waktu yang saya habiskan kadang melewati pula waktu sholat karena saya seorang muslim yang merasa sangat butuh melakukan sholat maka tentu saja saya berusaha mengenali tempat sholat umum yang ada di Stasion-stasion tersebut.

Di stasion Jatinegara; tempat sholat ada diseberang rel atau berseberangan dengan peron atau tempat penumpang menuggu kereta; jadi penunpang yang ingin melaksanakan sholat dapat berjalan melintasi rel K.A harap hati-hati dan waspada cclingak clunguk kiri-kanan baru menyebrang rel, saya dengar ada juga di lantai dua tapi katanya itu untuk karyawan (info ini belum saya perbarui lagi karena sudah dua tahun ini tidak pernah lagi naik dari Jatinegara), tapi saya yakin yang diseberang rel masih ada dan ukuran masih sama.

Distasion Gambir juga ada tempat sholat tapi anda harus bergerak keluar dari ruang tunggu dan menuju kearah pintu keluar utama pada lantai dasar lurus aja melalui koridor dan adanya dibelakang kiosk travel.

Di Bandung, tempat sholat adanya diluar pintu keluar utara dibelakang kiosk yomart ada tempat sholat dengan ukuran kira-kira 6X6 meter persegi, saya dengar ada juga tempat sholat diperon sebelah agak bagus tapi harus menyeberang rel.

Hal yang paling seru adalah pada waktu menjelang magrib, serunya adalah karena kebetulan jadwal keberangkatan biasanya agak mepet ke maghrib, misalnya jam 6.15 sore atau 6.30 sore, ruang yang tersedia ukurannya cukup sempit sehingga kelompok biasanya melakukan sholat dalam minimal tiga shift, kalau kebagian shift pertama maka sholat akan  tenang dan tidak terburu-buru tapi kalau kebagian shift kedua atau ketiga maka sholat sedikit banyaknya akan sedikit terganggu.

Seiring dengan semakin tingginya frekwensi perjalanan kereta dan peningkatan jumlah penumpang sedikit banyaknya ada beberapa persen yang masih merasakan butuh tempat sholat, mungkinkah PJKA dapat memperluas tempat sholat yang ada di Stasion-Stasion kereta, kalau memang takut rugi saya yakin dengan membuka dompet amal maka akan banyak orang yang mau membantu, belum lagi misalnya Mr Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) saya yakin Insya Allah akan membantu untuk perluasan Mushallah yang di Bandung dan banyak lagi donator lain yang adanya di Bandung maupun di Jakarta, saya yakin Kompasioner juga akan bersedia memberi sumbangan insyaAllah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline