Lihat ke Halaman Asli

Memelihara Pohon Pembunuh

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa orang pengurus dari suatu organisasi buruh tertimpa pohon damar di Kebun Raya Bogor, empat diantaranya tewas dan beberapa orang terluka ringan sampai dengan luka berat. Peristiwa ini mengingatkan saya dengan Papua, kami pernah tinggal di Kuala Kencana sebuah kota kecil dengan penduduk beberapa ribu orang saja dan berada ditengah  hutan sehingga digelari “Beverly Hills in the middle of the jungle”.

Perumahan dan fasilitas lain berada diantara pepohonan yang besar-besar. Bertempat tinggal atau berada dekat pohon berarti berisiko untuk kejatuhan pohon, mengingat hal tersebut diatas maka penyelenggara administrasi perumahan senantiasa melakukan pengawasan terhadap pohon-pohon yang sudah tua yang berada dekat dari perumahan dan setiap pohon disepanjang jalan dan dekat perumahan diawasi, pohon yang tua di reinforce dengan besi penguat atau sebagian cabangnya dipotong prinsipnya tak boleh ditebang.

Syahdan sebuah pohon besar nan tinggi menjulang yang  berada dekat bunderan dalam kompleks kuala kencana, pohon ini sudah semakin tua dan sudah diperkuat dengan beberapa potongan besi tapi pohon ini semakin keropos dan  sangat berbahaya karena berada dipinggir perempatan jalan, pohon ahirnya terpaksa ditebang.

Seminggu kemudian setelah pohon sudah hilang ditebang datanglah serombongan saudara kita penduduk asli Papua, mereka  menghadap pimpinan administrasi perumahan dan minta agar ada ganti rugi penebangan pohon tersebut dengan alasan, pohon itu adalah pohon ditanam oleh nenek moyang dari suku setempat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline