Lihat ke Halaman Asli

Calo Tiket di Trigana Air

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13655084561484732353

Trigana air adalah maskapai penerbangan yang banyak melayani wilayah pegunungan di Papua termasuk Wamena dan Dekai. Seminggu lalu untuk suatu keperluan, saya terbang dari Wamena menuju Dekai-Yahukimo menggunakan trigana air, satu-satunya maskapai yang melayani rute ini. Saya memesan tiket sejak 4 hari sebelum berangkat. Saya sengaja memesan jauh-jauh hari karena menurut informasi dari kawan-kawan saya, agak susah untuk mendpatkan tiket dari Bandara Wamena menuju Bandara Dekai yahukimo.Ternyata benar,sampai hari keberangkatan saya belum mendapat kepastian tentang tiket perjalanan saya. Berdasarkan saran teman, saya disuruh langsung ke Bandara. Menurut dia,tiket bisa didapatkan di “luar”. Saya pun langsung ke Bandara Wamena. Sesampai di sana dengan bantuan seorang Polisi yang adalah kawan baik teman saya, saya mendapatkan tiket dengan harga Rp 450.000. Tidak lama saya bertemua denga kawan yang lain yang juga akan menuju Dekai. Dia juga belum mendapatkan tiket pesawat. Sekitar lima belas menit sebelum keberangkatan, tiket didapat dari seseorang dengan harga Rp 950.000. Saya terkaget, tetapi dalam hati berpikir mungkin ini penumpang yang batal berangkat dan memanfaatkan situasi yang rumit ini.

Setelah mendapatkan tiket, kami pun masuk. Ternyata proses check in-nya tanpa basa-basi pakai KTP dll. Semua masuk begitu saja ke ruang tunggu dan duduk menunggu keberangkatan. Tidak ada pemeriksaan dan lain sebagainya. Tidak lama kemudian, kami dipanggil masuk. Boarding pass dicopot dan langsung ke Pesawat. Betapa kagetnya kami karena ternyatabanyak kursi kosong di dalam pesawat. Saya heran, begitu juga teman saya. Entah mengapa praktek-praktek seperti ini dibiarkan terjadi. Kenapa kepolisian diam, ke mana fungsi dinas perhubungan?

Tidak hanya itu. Beberapa hari kemudian, saya kembali dari Dekai menuju Jayapura. Menurut informasi, penerbangan biasanya pukul 14:00 WIT. Saya sudah disuru ke Bandara jam 10:00 WIT. Menuggu untuk mendapatkan tiket luar biasa membosankan. Baru pukul 13:00 WIT saya mendapatkan tiket dengan harga 1 Juta rupiah. Oh iya, saya tidak mendapatkan tiket, hanya boarding pass atas nama orang lain. Sudah mendapat boarding pass, katanya kalau dipanggil masuk pesawat harus lebih cepat, karena biar pun sudah membayar kalau kursi penuh maka akan disuru keluar dan ditunda hari berikutnya. Aduh, saya emosi. Ternyata benar, tidak lama kami dipanggil masuk pesawat, semua berlarian manuju pintu pesawat. Saya dengan ransel yang berat ikut berlari. Panasnya Dekai menyempurnakan penderitaan saya. Beruntung dibantu oleh seorang kawan, saya berhasil menerobos masuk. Ketika sudah duduk tenang di dalam pesawat, saya bertanya ke penumpang di sebelah saya tentang situasi ini dan ternyata yang seperti ini sudah biasa terjadi. Sungguh pelayanan publik yang amat sangat buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline