Lihat ke Halaman Asli

Asri Astuti

Mahasiswa

Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dengan Pendampingan Pembelajaran Siswa di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 21 Juli 2021   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Coronavirus Disease-19 (Covid-19) telah ditetapkan sebagai pandemik karena telah menyebar hingga ke seluruh dunia. Covid-19 dapat menularkan antar-manusia dan mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat. Pandemi yang disebabkan oleh virus bernama "Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus" ini telah berdampak pada sektor pendidikan, ekonomi dan banyak sektor lainnya.

Kebijakan yang dibuat pemerintah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 diantaranya pembatasan aktivitas, himbauan untuk selalu menjaga kebersihan diri, social distancing, physical distancing, karantina wilayah, bekerja di rumah bagi karyawan hingga pembatasan mobilitas manusia dari wilayah ke wilayah lainnya. Adanya Covid-19 juga menuntut adanya perubahan dalam pembelajaran. Berdasarkan data United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), pada 18 Maret 2020 jumlah negara yang telah menerapkan pembelajaran daring mencapai 112 negara.

Pemerintah Indonesia telah mengupayakan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kewaspadaan terutama dalam hal mencegah penyebaran kasus, diantaranya: mulai dari menerapkan kebijakan bekerja dan belajar dari rumah hingga mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal ini turut dilakukan oleh beberapa wilayah di Indonesia untuk mencegah penyebaran Covid-19, salah satunya di provinsi Jawa Barat. Pendidikan di era pandemi Covid-19 saat ini tidak lepas dari peran mahasiswa sebagai agen problem solving bagi permasalahan yang ada di masyarakat, seperti melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Selagi pandemi Covid-19, kegiatan KKN dilaksanakan secara tematik dan tetap mengharuskan mahasiswa melakukan pemecahan masalah dan merumuskan masalah-masalah yang kompleks, seperti pendidikan. Salah satu bentuk peran aktif mahasiswa selama pandemi Covid-19 dapat melalui kegiatan KKN Tematik yang merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dan Tri Dharma Perguruan Tinggi,

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu perguruan tinggi di Jawa Barat yang ikut medukung program pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pencegahan penularan Covid-19. Berbagai kegiatan, program dan produk yang diluncurkan oleh UPI dalam percepatan pencegahan penularan Covid-19. Segenap civitas akademika dilibatkan dalam upaya percepatan pencegahan penularan Covid-19 dilingkungan kampus dan masyarakat. Salah satu kegiatan yang sekarang sedang berjalan yaitu pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik Pencegahan Covid-19.

Tujuan dari kegiatan KKN Tematik Covid-19 untuk meningkatkan kepedulian Civitas Akademika UPI dalam percepatan pencegahan penularan Covid-19. Mahasiswa mengabdikan diri di desa setempat untuk mengedukasi tentang bagaimana pendidikan agar tetap berjalan walaupun dalam kondisi pandemi yang semakin meningkat ini. Program yang dapat dipilih pada kegiatan KKN Tematik ini yaitu membangun desa melalui bidang pendidikan dan membangun desa melalui bidang ekonomi. Mahaasiswa dapat memilih salah satu program wajib tersebut.

Kegiatan yang dilakukan dalam bidang pendidikan yaitu penguatan pembelajaran daring untuk semua mata pelajaran, pendampingan pembelajaran kepada siswa, pendampingan pada guru seperti membantu administrasi sekolah, pendampingan orang tua dalam membimbing anak melalui pembelajaran daring, dan membuat media pembelajaran yang menarik agar siswa semangat dan tetap termotivasi dalam melakukan pembelajaran.

Pendampingan belajar daring bagi siswa salah satunya dilaksanakan menggunakan platform WhatsApp. Siswa lebih merasa nyaman jika model pembelajarannya menggunakan fitur pesan singkat dengan mengirimkan foto atau menjabarkan permasalahan materi yang didapati. Kendala yang didapati selama pembelajaran melalui teknologi informasi yakni kurangnya penyediaan fasilitator dan fasilitas pendukung pembelajaran secara daring, seperti kurangnya modul elektronik yang diberikan dari sekolah, atau video pembelajaran yang didapat di sekolah masih dirasa belum membuat siswa paham dengan materi yang diberikan di sekolah. Maka dengan adanya kegiatan KKN Tematik membangun desa dibidang pendidikan ini mahasiswa diturunkan untuk membuat inovasi baru mengenai media pembelajaran yang lebih menarik dan inovatif agar pembelajaran tetap berjalan efektif.

Selain melaksanakan kegiatan pengabdian berupa pendampingan pembelajaran secara daring, kegiatan KKN ini juga melakukan pendampingan pembelajaran secara tatap muka atau offline-based learning. Tentu, pelaksanaan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku untuk meminimalisir penularan dan penyebaran Covid-19. Pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka hanya dilakukan secara terbatas, peserta (siswa) terbatas pada tingkat SD dan berjumlah maksimal 10 orang, dan kegiatan pembelajaran tatap muka dilakukan dengan mengumpulkan para siswa di satu tempat yaitu madrasah sekitaran tempat tinggal siswa. Selama kegiatan pembelajaran tatap muka baik pelaksana KKN maupun siswa diwajibkan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 dan sebelum serta sesudah kegiatan selalu diajarkan untuk mencuci tangan sesuai dengan protokol kesehatan dalam penanggulangan Covid-19.

Kegiatan pembelajaran tatap muka dilakukan dengan pertimbangan membantu siswa selama pembelajaran daring atau jarak jauh, tugas-tugas siswa dapat dibantu dikarenakan kurang adanya pendampingan dari orang tua atau orang terdekat di rumah sehingga siswa tidak mengerjakan tugas-tugas mereka dengan baik. Kegiatan pembelajaran tatap muka memberikan kelebihan antara lain dapat memberikan pendampingan belajar secara langsung kepada siswa, dapat memberikan fasilitas belajar berupa papan tulis, laptop, alat tulis, dan buku mewarnai, serta siswa dapat lebih memahami materi yang diajarkan secara jarak jauh di sekolahnya. Adapun kendala yang didapati antara lain waktu belajar yang terbatas, untuk mencegah penularan Covid-19 maka pendampingan hanya dilaksanakan selama sekitar 4 jam per harinya.

Dapat disimpulkan dengan adanya program KKN Tematik UPI 2021 ini diharapkan dapat berampak baik bagi pendidikan Indonesia kedepannya dan dapat meningkatkan kembali semangat peserta didik dalam belajar untuk menggapai cita-cita demi kemajuan bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline