Lihat ke Halaman Asli

Asqi HilmiSauqi

Mahasiswi Prodi Sejarah dan Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Al-Tanbih wa i-ishraf sebagai Karya Terakhir yang Ditulis Oleh Al-Masudi pada Tahun Kewafatannya

Diperbarui: 16 Juni 2023   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Imam Hafizh Hasan Al-Mas’udi dilahirkan di Bagdad, Irak, pada akhir abad XIX. Beliau merupakan ulama’ yang ahli dalam berbagai bidang ilmu, seperti biografi, pelayaran, sampai ahli dalam bidang keagamaan. Al-Mas’udi dikenal sebagai sejarawan dan ahli geografi Arab. Dalam bidang geografi, al-Mas'udi menempati posisi yang unik pada abad kesepuluh Masehi tanpa adanya pesaing yang sebanding. Dia berbeda dengan tradisi penulisan geografi pada masa itu yang hanya berkaitan dengan urusan administrasi, jaringan pos, dan pengumpulan pajak. Al-Mas'udi menulis tentang geografi dengan gaya yang mirip dengan bangsa Yunani, yang meliputi peta laut, sungai, serta berbagai bangsa seperti Arab, Kurdi, Turki, dan Bulgaria. Beliau juga membahas perpindahan penduduk dari India dan Afrika, serta dampak iklim terhadap moral dan adat istiadat suatu bangsa. Menariknya, Al-Mas'udi juga menulis dan berbicara tentang pemikiran mengenai penyatuan berbagai bangsa yang telah maju, beberabad abad sebelum pemikiran semacam itu muncul dan berkembang menjadi teori ilmiah di Eropa. Telah banyakk karya-karya yang ditulis beliau. Karyanya terakhir ditulis pada tahu kewafatannya, yaitu Kitab-At-Tanbih wal Ishraf (buku Indikasi dan Revisi).

Dalam kitab Al-Tanbīh wa i-ishrāf, Al- Mas'udi berusaha untuk mencoba nemperbaiki dan melengkapi karya-karya terdahulunya. Buku ini ditulis pada tahun 956 M dan diterbitkan di Leiden pada tahun 1894 SM dengan penyunting M.J Goeje dan hingga saat ini kitab ini sudah banyak diterjemhkan. Dalam kitab Al-Tanbih wa al-Israf ini al-Mas'udi melakukan kajian sejarah yang sistematis yang memuat pandangan filsafat-filsafat tentang alam dan sejarah. Beliau mengungkpkan pemikirannya tentang evolusi alam, dari mineral, tanaman, hewan hingga manusia.

Al-Tanbīh wa i-ishrāf siri 1 ini memaparkan seputar perihal falak (laluan, bentuk dan perbedaan), bintang (gerakan, jarak, jirim), unsur, musim dan angin serta hubungan dan pemisahannya, cara perjalanan dan gerakannya. Kandungan yang terdapat dalam kitab Al-Tanbīh wa i-ishrāf dengan pembahasan pertama yang berkaitan falak-falak dan bentuknya, bintang-bintang dan kesan-kesannya, unsur-unsur dan susunannya, serta kaifiyat segala perbuatannya. Dalam bahasan tersebut Al-Mas'udi mengungkapkan bahwa Allah telah memperingatkan dan mengisyaratkan bahwa pada ilmu falak itu terkandung keajaibam dan kehebatan susunannya yang merupakan pada keagungan Alloh pada penciptaannya. 

Pembahasan selanjutnya berbicara mengenai tabiat unsur kelima, namun hal ini bukan perihal panas, bukan sejuk, tidak basah dan tidak kering melainkan unsur yang empat yaitu api, angin, air dan tanah. Dari hal tersebut maka bergerklah tabiatnya. Pembahasan selanjutnya membahas mengenai pembagian waktu (az-zaman), musimnya, tahunnya, bulannya serta tabiat perjalanan falak. Zaman/musim terbagi kepada empat yaitu, musim bunga, musim panas/kemaru, musim kharif/sejuk kering, dan musim sejuk basah. Pembagian musim tersebut dalam hitungan pertahun merupakan perhitungan berdasarkan pergerakan matahari. 

Setelah membahas mengenai pembagin waktu dan musim dalam setahun, selanjutnya dalam kitab ini dibahas mengenai angin dan arah tiupannya serta perkara-perkara yang bersangkutannya. Banyak yang berselisih pendapat perihal angin yang empat dengan arah tiupannya dan tabiatnya. Beberapa berpendapat angin itu berjumlah empat yang pertaman angin utara yang siftnya sejuk kering, angin selatan yang sifatnya panas basah, angin dabur yang sifatnya sejuk basah, dan angin soba sifatnya panas kering.

Sumber:

Al-Masudi. (2018). Al-Tanbih wa al-Israf. Terjemah Oleh Arsyad Mokhtar. Baytul Hikma.

Fajriudin. (2018). Historiografi Islam. Konsepsi dan Asas Epistimologi Ilmu Sejarah dalam Islam. Prenamedia Group.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline