Lihat ke Halaman Asli

Warisan Keramat Golok Ciomas

Diperbarui: 19 September 2016   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa sih yang tidak tahu Banten ?

Ya, ketika mendengar kata Banten yang terlintas dipikiran kita yaitu Jawara. Seorang jawara yang kuat gagah dan berani, namun bukan untuk pamer senjata atau kekuatan tapi jawara disini merupakan jawara yang tangguh dan memiliki keberanian untuk melawan para penjajah jaman kemerdekaan dulu.

Oleh karena itu Banten sangat terkenal sekali dengan jawaranya bahkan senjata yang digunakan berupa golok menjadi salah satu benda yang paling ditakuti, benda ini menjadi salah satu simbol  jawara banten yang tidak dapat dihilangkan identitasnya terutama Ciomas.

Ciomas merupakan salah satu Kecamatan di Provinsi Banten, Ciomas juga dikenal dengan sentra pembuatan golok yang khas dan merupakan warisan budaya religi masa silam yang harus dijaga kelestariannya. Hal ini di buktikan bahwa Golok Ciomas pernah tercatat dalam Museum Rekor Indonesia sebagai golok terpanjang diIndonesia dengan panjang 7 m, lebar 40 cm dan berat 2 ton dan merupakan golok yang terbesar di dunia.

Golok Ciomas sendiri memiliki karakteristis tersendidi dari pembuatanya yakni di pandai oleh orang-orang pilihan yang tidak bisa diwakilkan meski oleh keluarganya sendiri, sentra pembuatan golok ciomas ini berada di Kampung Sibopong Desa Citaman Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang - Banten, dilihat dari besi-besi yang digunakan yaitu kebanyakan besi berkarat yang sudah memiliki umur ratusan tahun. Hal ini yang menjadi ciri khas golok Ciomas, serta besi yang digunakan tidak sembarangan besi, melainkan besi keramat warisan dari leluhur Banten. Golok Ciomas dibuat atau ditempa dengan besi sakti berupa palu atau godam. Godam sakti itu dijuluki dengan nama si Denok.

Besi-besi keramat tersebut tersebar disekitar tanah keramat di wilayah ciomas yaitu di Pondok Kahuru, Bojong Honje, Ciomas, Rampones, dan Cileos. Jenis-jenis besi yang ditemukan sangat beragam, mulai dari besi berkarat dengan berbagai bentuk, ada pisau, tapal kuda, pedang, tombak, karena dibuat secara khusus, serta diyakini memiliki nilai mistis dimana proses pembuatannya yang sampai sekarang masih dilakukan ritual-ritual sama halnya seperti didaerah lain.

Ritual lain yang dilakukan ketika tanggal 12 Rabiul awal bertepatan dengan maulid nabi Muhammad, seluruh orang yang memiliki golok ciomas dari manapun akan datang ke kampung citaman, hal ini akan dilakukan proses pencucian golok dan dilakukan penempaan ulang oleh palu si denok yang dikeluarkan hanya setahun sekali. upaya pelestarian yang dilakukan ini bahwa nilai seni dari setiap daerah harus selalu diangkat, bahkan media sendiri harus turut andil dalam memperkenalkan budaya lokal Indonesia, baik melalui pemberitaan maupun audio visual.

Hal ini bertujuan untuk menambah nilai pariwisata terutama daerah ciomas itu sendiri, sehingga akan banyak sekali pengunjung yang datang, baik dari daerah-daerah maupun dari mancanegara, oleh karena itu perlu ada sinergi dari berbagai pihak mulai dari pemerintah sampai para pelaku media untuk memperkenalkan warisan budaya nusantara golok ciomas. Jalaludin, Jurnalistik untirta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline