Lihat ke Halaman Asli

Pemerintah Tidak Tanggapi Eksploitasi Anak

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Serang,Sungguh di sayangkan sekali ,eksploitasi anak kini semkin marak. Padahal seorang anak yang seharusnya mendapat pendidiakan tetapi harus sudah bekerja untuk mencari nafkah. begitu pula yang dilakukan oleh Bapak berinisial Y. Beliau sudah mempekerjakan anaknya bernama Rahma umur 3,5 tahun dan Rio berumur 5 tahununtuk mencari uang hal ini dilakukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka namun sikap yang dilakaukan oleh beliau tidak sesuai pada umumnya.

Namun disatu sisi Dinas pendidikan kota maupun kabupaten terhadap kasus yang terjadi pada dua orang anak jalanan bernama Rahma umur 3,5 tahun dan Rio berumur 5 tahun, yang sudah di pekerjaan oleh bapaknya ( Yudi )untuk mengais rezeki setiap hari dengan cara mengemis padahal usianya yang masih sangat belia yang seharusnya mendapatkan pendidikan dan kasihsayang dari orang tuanya,namun karena biaya yang tidak mencukupi terpaksa Rahma dan Rio melakukan pekerjaan ini, setiap malam mereka mulai melakukan aktivitasnya yaitumengemis disekitar Polres Serang dari pukul 18.00 hingga pukul 23.00 malam dan hasilnya ia berikan kepada orang tuanya.

Instansi pemerintah yang ada di kota maupun kabupaten ternyata memiliki program untuk anak seperti merekatetapi belum menjangkau semua hanya sebatas program saja dan tidak pernah terealisasikan, padahal kami berharap ketika kami datang kesana bisa membuka hati meraka.Namun tindakan pemerintah akan program tersebut tidak berjalan secara optimal dengan alasan hal itu merupakan program dari dinas social. “Tugas kami dinas pendidikan hanya bisa menunggu dari dinas sosial yang membawa mereka kepada kami dan kami akan menyalurkan mereka ketempat sekolah maupun tempat yang lebih layak lagi”, pegawai dinas pendidikan.

Seharusnya tindakan yang dilakukan oleh dinas pendidikan dan dinas sosial jangan hanya menunggu konfirmasi dari instansi mereka tetapi jika belum terlaksana harusnya ada sistem yang dirubah dalam pengentasan kasus ini, disatu sisi diantara mereka paham tugas dengan kasus ini namun semua itu tidak ada tindak lanjuti antara masing-masing instansi.

Rahma dan Rio yaitu anak jalanan merupakan anak yang perlu di perhatiakan secara serius karena notabene hidupnya yang kurang mampu. Pendidikan merupakan salah satu penentu kemajuan bangsa ini oleh karenanya di harapkan peran pemerintah dalam mewujudkannya. Namun titik lemah pemerintahan yang selama ini terjadi di Indonesia kurang adanya perhatian pemerintah terhadap anak jalanan serta pemahaman orang tua terhadap mereka.Seharusnya peran orang tua juga sangat menentukan nasib mereka karena jika orang tua terus membiarkan anaknya untuk mengemis maka sikap orang tua mereka yang harus mendapat penanganan yang serius karena itu sama juga sama saja dengan mempekerjakan anak di bawah umur.

Walau semua itu telah diatur oleh UUD 1945 pasal 34 ayat (1)yang berbunyifakir miskin dan anak jalanan dipelihara oleh negara”, namun itu belum terlaksana dengan baik dengan alasan anggaran dana yang kurang memadai. Padahal pemerintah itu seharusnya berpikir bagaimana cara merubah bangsa ini untuk menuju yang lebih baik. Seharunya pemerintah itu peka terhadap mereka, jangan hanya diam saja dikursi yang mewah sementara mereka susah payah di jalanan, jangankan untuk makan untuk sekolahpun tidak mampu.Dimana hati nurani pejabat kita sekarang?Jangan selalu menganggap mereka sebagai orang yang tidak berguna, dari penelitian yang saya lakukan mereka semua menginginkan dorongan dari pemerintah.

Kehidupan yang mereka alami saat ini jauh sekali dengan keadaan pemerintah sekarang yang selalu mengutamakan kepentingan mereka sendiri. Tetapi jauh di sana banyak sekali anak-anak yang tidak mendapatkan semua itu terutama dalam kesejahteraan dan pendidikan contohnya yaitu Rio dan Rahma

Suatu hal yang sangat miris ketika melihat mereka yang seharusnya belajar dengan hal-hal baru tetapi itu semua tidak bisa mereka rasakan walau negara kita negara demokrasi yang tahu akan kepentingan semua rakyatnya. Ternyata itu hanya sekedar wacana belaka yang hanya menjadi jurus ampuh para kalangan pejabat untuk bisa beralasan yang tidak sesuai dengan keadan yang terjadi di masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline