Lihat ke Halaman Asli

Aspiansyah Tibyan

Catatan harian dari penyangga IKN Nusantara.

IKN: Sebenarnya Masalahnya Bukan pada Anggaran

Diperbarui: 21 Juli 2022   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image catatan harian penyangga ikn nusantara || sumber gambar: canva

Anggaran bukanlah masalah. Sebab IKN tidak dituntut untuk harus jadi dalam sekejap. Ia adalah proyek jangka panjang yang bertahap. Multi years. Bahkan multi rezim.

Karena ia adalah proyek jangka panjang, maka seharusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari sisi dana. Kalau ada dana sedikit ya tinggal bangun sebisanya di tahun tersebut. Nanti dilanjut lagi tahun berikutnya. Dicicil saja.

Lalu apa yang harus dikhawatirkan dari sisi anggaran? IKN tidak akan membebankan banyak anggaran jika kita melihatnya secara global, makro, integral, holistik, helicopter view, jangka panjang.

Ia hanya butuh political will. Apakah kita sebagai satu kesatuan bangsa memang ingin memindahkan ibu kota?

Bukan prioritas? Sesungguhnya prioritas itu bukanlah sesuatu yang bersifat absolut. Ia sangat relatif. Tergantung siapa. Bagi saya pribadi, IKN sangat penting, sangat strategis, dan sangat perlu. Bagi orang lain belum tentu.

IKN tidak bermanfaat? Kata siapa? Banyak sekali masyarakat dan rakyat Indonesia yang mendapatkan manfaat dari pembangunan IKN Nusantara, bahkan sebelum IKN Nusantara itu dibangun. Kajian - kajian mendatangkan manfaat ekonomi. Apalagi proses pelaksanaan fisiknya. Multiplier effect nya sangat banyak. Ekonomi bergeliat melalui gagasan IKN ini. Skalanya bukan lokal lagi, sudah nasional. Semua rakyat bisa mengakses value ekonomi dari pembangunan IKN ini, langsung maupun tidak langsung. 

Bahkan strategi mengantisipasi krisis global, krisis pangan, resesi, bisa kita lakukan melalui program IKN ini. Karena IKN adalah proyek yang magnitude-nya berskala nasional. Semua hanya butuh otak untuk pengaturan strateginya. Rakyat bisa kita kasih alat pancing dan umpan, bukan ikan. Bahkan ikan langsung pun bisa kita kasih, dengan mengatasnamakan program IKN. Jadikan IKN sebagai pesta rakyat. Dari rakyat untuk rakyat. Agar rakyat punya rasa memiliki.

Mungkin komunikasi politik. Niat untuk memprovokasi masyarakat. Golongan yang anti pemerintah, yang punya mindset bahwa segala hal yang dilakukan pemerintah pasti salah, bahkan untuk sesuatu yang sebenarnya juga mendatangkan banyak manfaat untuk masyarakat. Pengen muncul. Pengen dianggap pinter. Biar di highlight media. Itu mungkin beberapa faktor yang membuat seringnya muncul isu negatif dalam hal anggaran IKN. Yang sebenarnya tidak masalah itu tadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline