Lihat ke Halaman Asli

Aspiansyah Tibyan

Catatan harian dari penyangga IKN Nusantara.

Distraksi dan Gaya Hidup Minimalis

Diperbarui: 14 Juli 2022   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image catatan harian penyangga ikn nusantara || sumber: ilustrasi pribadi via canva

Distraksi membuat kita menjadi tidak fokus. Padahal fokus sangat dibutuhkan agar hidup kita efektif. 

Karena komoditi yang paling langka di dunia ini adalah waktu, maka dengan keterbatasan waktu yang kita miliki, tidak ada kata lain, kita harus fokus. Atau dalam istilah lain, kita harus bisa menentukan skala prioritas. Dan setia pada skala prioritas yang kita tentukan tersebut.

Makanya ada satu buku bagus berjudul One Thing. Buku tersebut membahas tentang fokus. Tentang skala prioritas. Tentang bagaimana agar kita lebih efektif dalam hidup.

Saya pribadi mengakui bahwa saya sering tidak fokus. Saya memiliki ketertarikan terhadap banyak hal. Ketertarikan terhadap banyak hal itu membuat saya sering ter-distrak

Saking banyaknya distraksi yang saya alami, sampai - sampai saya merasa kehidupan sehari-hari saya jadi kacau. Anehnya, ketertarikan terhadap banyak hal itu membuat saya tidak bersemangat untuk mengerjakannya. 

Mungkin itu efek dari over-whelming. Saya malah merasa menjadi powerless. Yang saya lakukan malah hanya browsing - browsing tak karuan dan ber-medsos ria tok.

Kalau hal begini terus dibiarkan, maka hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, bisa - bisa saya tidak ke mana - mana.

Harusnya yang saya lakukan adalah fokus pada satu hal dulu sampai selesai, baru lanjut pada hal lain. Ini juga bagian dari gaya hidup minimalis. 

Yaitu menghilangkan distraksi - distraksi yang mengganggu atau menutupi hal - hal penting yang ingin kita capai, atau hal - hal yang kita garis bawahi (highlight) dalam hidup kita. 

Gaya hidup minimalis itu akan membuat apa yang saya sebut sebelumnya dengan over-whelming dapat kita cegah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline