Aspianor Sahbas at Tanjungi
Direktur Pusat Kajian Keislaman Kebangsaan dan Ketatanegaraan (PusK4)
LANJUTKAN PERJUANGANMU YA HABIBANA MUHAMMAD RIZIEK SYIHAB
Kami tidak mengkultuskanmu. Karena bagaimana pun engkau adalah manusia biasa yg tidak sempurna. Walaupun dalam tubuhmu mengalir darah suci dari seorang manusia teragung dan termulia yang pernah ada di muka bumi ini, yaitu Muhammad Ibnu Abdullah, Ibnu Abdul Muthalib yang diberikan pangkat sebagai Nabi dan Rasul. Dan karena engkau adalah salah seorang zuriat Rasulullah SAW itu.
Tapi kesungguhanmu dalam menegakkan Islam di tengah-tengah kebencian para phobia Islam, itu yang kami kagumi. Ghirah keislaman yang engkau kobarkan telah menyadarkan jutaan kaum muslimin di tanah air Idonesia untuk menbela Islam dari rongrongan mereka-mereka yang anti Islam.
Hanya sedikit orang yang rela berkorban jiwa,raga dan harta untuk kejayaan kaum muslimin.
Ikhtiar sudah dilakukan, jika taqdir berkehendak lain tidak ada yang bisa menghalangi. Nabi Zakaria as dibunuh dengan cara digergaji, Nabi Yahya as, dibunuh dengan dipenggal kepalanya. Ummar bin khatab juga dibunuh dengan ditusuk oleh pisau yang dilumuri racun ketika melaksanakan shubuh oleh Abu Luk'luah seorang kafir majusi penyembah api. Utsman bin Afffan juga dibunuh ketika sedang membaca al qur'an. Ali bin Abithalib juga dibunuh oleh Ibnu Muljam ketika Sholat Shubuh.
Semoga Allah meninggikan derajat mereka di akhirat kelak karena keteguhan mereka memperjuangkan Islam dan menolong Agama Allah.
Memperjuangkan Islam itu memang penuh dengan risiko. Karena kaum yang phobia Islam akan dengan berbagai cara menghalagi dan merintanginya.
Sungguh jika pada akhirnya Ya Habibana Muhammad Riziek Syihab kepalamu harus dipenggal atau ditebas oleh ketajaman puluhan mata pedang, dan puluhan peluru menembus dadamu, semoga itulah kematian yang yang terindah bagimu. Semoga Allah sucikan roh mu, Allah angkat derajatmu dan surga yang seluas langit dan bumi akan menjadi kediamanmu yg abadi.
Kami titipkan Islam dalam genggaman perjuanganmu. Semoga Allah terus tanamkan keberanianmu, jangan takut dan gentar terhadap kaum yang memusuhimu. Jadikanlah penjara sebagai peristirahatan dan persinggahanmu sementara. Karena kita semua ini adalah pengembara. Dan pada akhirnya kita semua akan berpulang. YAA AYYATUHAN NAFSUL MUTHMA'INNAH IRZI'II ILA RABBIKI RDHIYATAN MARDHIYAH FADKHULI FII IBADI, WADKHULI FII JANNATI.