Lihat ke Halaman Asli

Lanjutkan Perjuanganmu Yaa Habibana Muhammad Riziek Syihab

Diperbarui: 10 November 2018   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar mungkin berisi: Aspianor Sahbas, berdiri

Aspianor Sahbas at Tanjungi

 Direktur Pusat Kajian Keislaman Kebangsaan dan Ketatanegaraan (PusK4)

 LANJUTKAN PERJUANGANMU YA HABIBANA MUHAMMAD RIZIEK SYIHAB

  Kami tidak mengkultuskanmu. Karena bagaimana pun engkau adalah manusia  biasa yg tidak sempurna. Walaupun dalam tubuhmu mengalir darah suci dari  seorang manusia teragung dan termulia yang pernah ada di muka bumi ini,  yaitu Muhammad Ibnu Abdullah, Ibnu Abdul Muthalib yang diberikan  pangkat sebagai Nabi dan Rasul. Dan karena engkau adalah salah seorang  zuriat Rasulullah SAW itu.

 Tapi kesungguhanmu dalam menegakkan  Islam di tengah-tengah kebencian para phobia Islam, itu yang kami  kagumi. Ghirah keislaman yang engkau kobarkan telah menyadarkan jutaan  kaum muslimin di tanah air Idonesia untuk menbela Islam dari rongrongan  mereka-mereka yang anti Islam.

 Hanya sedikit orang yang rela berkorban jiwa,raga dan harta untuk kejayaan kaum muslimin.

  Ikhtiar sudah dilakukan, jika taqdir berkehendak lain tidak ada yang  bisa menghalangi. Nabi Zakaria as dibunuh dengan cara digergaji, Nabi  Yahya as, dibunuh dengan dipenggal kepalanya. Ummar bin khatab juga  dibunuh dengan ditusuk oleh pisau yang dilumuri racun ketika  melaksanakan shubuh oleh Abu Luk'luah seorang kafir majusi penyembah  api. Utsman bin Afffan juga dibunuh ketika sedang membaca al qur'an. Ali  bin Abithalib juga dibunuh oleh Ibnu Muljam ketika Sholat Shubuh.

   Semoga Allah meninggikan derajat mereka di akhirat kelak karena  keteguhan mereka memperjuangkan Islam dan menolong Agama Allah.

   Memperjuangkan Islam itu memang penuh dengan risiko. Karena kaum yang  phobia Islam akan dengan berbagai cara menghalagi dan merintanginya.

  Sungguh jika pada akhirnya Ya Habibana Muhammad Riziek Syihab kepalamu  harus dipenggal atau ditebas oleh ketajaman puluhan mata pedang,  dan  puluhan peluru menembus dadamu, semoga itulah kematian yang yang  terindah bagimu.  Semoga Allah sucikan roh mu, Allah angkat derajatmu  dan surga yang seluas langit dan bumi akan menjadi kediamanmu yg abadi.

  Kami titipkan Islam dalam genggaman perjuanganmu. Semoga Allah terus  tanamkan keberanianmu, jangan takut dan gentar terhadap kaum yang  memusuhimu. Jadikanlah penjara sebagai peristirahatan dan persinggahanmu  sementara. Karena kita semua ini adalah pengembara. Dan pada akhirnya  kita semua akan berpulang. YAA AYYATUHAN NAFSUL MUTHMA'INNAH IRZI'II ILA  RABBIKI RDHIYATAN MARDHIYAH FADKHULI FII IBADI, WADKHULI FII JANNATI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline