Lihat ke Halaman Asli

Partai Demokrat Ibarat Gadis Cantik

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

OLEH : ASPIANOR SAHBAS

Politik itu selalu berkembang dinamis. Setiap saat bisa berubah. Inilah yang mungkin bisa terjadi pada Partai Demokrat. Sebagai kekuatan penyeimbang Partai Demokrat bisa bergabung ke koalisi merah putih atau bergabung ke koalisi Jokowi-JK.

Seperti halnya dalam pembahasan RUU Pilkada. Partai Demokrat sudah membuat pernyataan untuk mendukung Pilkada secara langsung. Dengan sikap seperti itu maka peta kekuatan koalisi merah putih untuk bisa menggolkan Pilkada secara tidak langsung menjadi berubah. Artinya koalisi merah putih akan gagal memenangkan pertarungan untuk mengesahkan RUU Pilkada melalui DPRD. Karena dengan membelotnya Partai Demokrat koalisi merah putih tidak lagi menjadi koalisi mayoritas di Parlemen.

Lantas bagaimana dengan pertarungan memperebutkan paket pimpinan DPR? Jika permainan politik Partai Demokrat sama dengan permainan untuk menggolkan RUU Pilkada yang memihak kepada koalisi Jokowi-JK, maka lagi-lagi koalisi merah putih akan keok menghadapi koalisi Jokowi-JK.

Partai Demokrat harus cerdas membaca dinamika koalisi di parlemen. Mereka harus mempunyai daya tawar yang kuat, baik untuk kekoalisi merah putih maupun untuk ke koalisi Jokowi-JK.

Jika Partai Demokrat ingin menjadi pimpinan DPR dari koalisi merah putih, maka mereka harus menawarkan ke koalisi merah putih agara merekalah yang diusulkan sebagai ketua dalam usulan paket pimpinan dewan. Demikian pula sebaliknya jika koalisi Jokowi-JKingin mendapat dukungan dari Partai Demokrat, maka koalisi Jokowi-JK juga harus mengusulkan ketua DPR dari Partai Demokrat.

Dengan melakukakan bargaining position seperti itu, bagi PDI-P tidak ada pilihan lain selain harus mendukung Partai Demokrat. Sebab, jika PDI-P tidak mengajak Partai Demokrat untuk bergabung ke koalisi mereka, maka PDI-P akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pimpinan kursi dewan. Jika bergabung dengan Partai Demokrat, PDI-P masih berpeluang untuk mendapatkan kursi pimpinan dewan walalupun hanya dijajaran Wakil Ketua.

Jadi, dalam konteks ini Partai Demokrat sangat mungkin bermain cantik untuk menjadi penentu atau merebut pengaruh dalam koalisi merah putih maupun dalam koalisi Jokowi-JK. Dan kita yakin dan percaya, SBY sebagai pimpinan Partai Demokrat yang sudah cukup berpengalaman, banyak memakan asam garam kehidupan politik akan sangat paham kemana dia akan melabuhkan partainya.

Hari ini harus diakui semua kekuatan politik di parlemen sangat membutuhkan Partai Demokrat untuk memperkuat koalisi mereka masing-masing. Bargaining position Partai Demokrat dalam konteks ini menjadi sangat strategis. Partai Demokrat ibarat seorang gadis cantik yang menjadi rebutan banyak lelaki. Dia cukup duduk manis untuk menunggu banyak pinangan dari para lelaki.

Politik memang sebuah seni yang bisa dimainkan. Dan seni memang bisa dinikmati oleh para pemainnya, atau juga oleh orang yang menontonnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline