Lihat ke Halaman Asli

asfan shabri

Asfan seorang IT

Bencana Sebagai Teguran

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1289320700483294853

Beberapa bulan lalu kita mendengar bencana di Wasior ,  lalu pemerintah mengatakan itu bukan dari penebangan  liar, kalau kita perhatikan apakah mungkin kalau tidak ada  penebangan liar tapi ada penunpukan air ?,  lalu terjadi  Tsunami di Mentawai Sumatra Barat, di susul dengan  Gunung Merapi di Yogyakarta yang berada di tengah  antara Yogya dan Jawa Tengah. Ini mungkin adalah  bencana alam, tapi apakah kita perhatikan pemerintah  Pusat dan Daerah di Sumatera Barat, Pemerintah kurang  sekali perhatiannya, apalagi dari Pusat banyak berfokus  pada Yogyakarta, mungkin karena bukan kota asal  Pimpinan Tertinggi kita. Yogyakarta sempat beberapa hari didiami oleh pemimpin tertinggi kita, dan coba kita perhatikan pemimpin daerah DI Yogyakarta serasa kurang respon, tampak dari ketika terjadi pengungsian, pemerintah daerah tidak langsung melakukan pengungsian ke KOTA Yogyakarta, tapi menampung ke radius 20 Km, dan hingga ketika makin membesar, pengungsian di turunkan ke STADION Yogyakarta, bukannya di alokasi langsung ke Keraton Yogyakarta dan Gedung Gubernur dan atau DPRD, tapi tetap di tempatkan daerah yang kurang nyaman. Media - media menulis belakangan kraton siap kalau diperlukan, bukannya langsung dialokasikan ke kraton, hingga asap menutupi seluruh Yogyakarta, mungkin terfokus ke Yogkarta sepenuhnya karena Pemimpin tertinggi Indonesia bermukin beberapa hari di Yogkarta, tapi kita lupa kota di balik gunung tersebut, hingga mereka kurang diperhatikan. Kalau kita perhatikan apakah ini sebuah hukuman, atau sebuah peringatan, atau kemurkaan Tuhan ? karena para pemimpin banyak membodohi rakyat yang tidak tahu tentang anggaran negara dari yang mereka bayar rupiah per rupiah. Hingga digunakan untuk sebuah gedung DPR/MPR yang berisi kenyamanan dunia, bukan untuk sebuah pembangunan. Biaya Listrik terus naik padahal bisa tidak naik dengan teknologi yang sama-sama kita ketahui,  uang rakyat digunakan untuk membayari DPR ke Luar Negeri untuk sebuah jalan-jalan yang sia-sia, untuk mencari studi banding etika, atau hal-hal yang kecil, padahal etika di Indonesia jauh lebih baik dari Yunani, dan tidak ada hasil selain memperkaya anggota DPR, karena hasil studi banding tidak diterapkan di Indonesia. (AS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline