Lihat ke Halaman Asli

asni asueb

Mencoba kembali di dunia menulis

Melempar Lara pada Samudera

Diperbarui: 1 Maret 2022   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

E-Jurnal.com

Puan ..

Dalam rengkuh untuk kali ini tiada daya upaya untuk beranjak dari prahara hati hingga meninggalkan sajaksajak dalam kesunyian panjang tanpa mampu menggoreskan garis panjang  yang membelah sunyi berupa lolongan kepedihan yang mendesir merambah dalam kesunyian. 

Tatapan elang tajam seakan menerkam, berlari tanpa desahan menuju ruang kosong tanpa nyawa yang terus bergema menghentakkan gendang telinga 

Puan ...

Tanyaku berulang di mana tangis panjang ketika tubuh dia terbujur kaku? Adakah dendam tergores hingga lubuk hati terdalam atau kerasnya sebuah hati atas perlakuan yang ada sebuah kesombongan untuk tak meneteskan air mata pada yang menggoreskan luka  

Puan ...

Di mana kesabaran seluas samudera yang pernah kau katakan jika perih di hati kian terasa. Ketika debu debu berjalan menuju langit menutup awan putih menjadi hitam hingga kembali menyemburkan lara jiwa dalam tangis panjang tiada henti hingga air mata tak mampu terjatuh menutup lara 

Puan...

Apakah ini sebuah kekecewaan ?

Apakah ini satu amarah dan dendam? 

Aku berharap tidak hanya kerasnya hati atas sebuah perlakuan yang tidak dilakukan atau sebuah kesalahan yang tanpa di sadari menggoreskan luka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline