Ingin aku berteriak, melengking ke seluruh penjuru mata angin
Ingin aku tumpahkan tangis hingga banjir air mata mampu menghapus pedih
Menjerit pada tepian jurang menggemakan suara yang mulai melemah
Karena tangis yang tertahan pada bibir jurang ketidakberdayaan.
Bilamana hati ini menyempurnakan segala rasa, mencoba menjalin satu persatu hingga menjadi ikatan yang kokoh
Ternyata kesempurnaan itu hanya milik_ Mu semata, sedangkan aku hanya simbol simbol yang terkadang terkurung pada mulut mulut tak bertanggung jawab
Kau yang mampu membolak balikkan hati, memutarnya tiga ratus enam puluh derajat menjadi baik dan terkadang buruk. Bagai lara hati kali ini tak ubahnya hidup dalam dua sisi.
Beribu kebaikan terlupakan namun keburukan seujung kuku akan terkenang dan akan terus menjadi noda kehidupan.
Berjalan dalam dua sisi mata uang, hingga menjadi kekuatan yang tak mampu hingga menjadi mampu dalam kebisuan panjang
Ruang kosong, 21062021