Lihat ke Halaman Asli

asni asueb

Mencoba kembali di dunia menulis

Gemercik Rasa

Diperbarui: 20 Juni 2021   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpribadi

Gemercik, mengingatkan pada seikat senyum, yang terus menggoda yang landai bak ilalang dari setiap peristiwa 

Gemercik, raut wajah ketabahan memahat langit dan bumi menyisir peristiwa alami yang terus mengukir hingga lembaran terkoyak. 

Gemercik, suara ibu nan memahat hati hingga melodi sabda nabi dengan merdu, menyentuh hati saat kalam illahi, bergema 


Gemercik, suara anak anak yang merekah tutur sapa. Bila nestapa hinggap di dada. Lengkingan tangis, ruruh deras bersama air mata 

Gemercik, suara menyatu dalam kerinduan, ibu dan anak yang tertutup dalam selimut manja 

____ ibu, bolehkah aku mencium_mu   sebagaimana kerinduan ini. Aku lelah ibu melewati perjalanan kali ini 

____ terkadang aku merasa goyah, mampukah aku melewati rasa sakit yang tak kunjung reda, melewati kebencian yang tak bersandar. Kesalahan yang tak mendasar bagai kaki tak menapak bumi 

Ibu aku lelah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline