Lihat ke Halaman Asli

asni asueb

Mencoba kembali di dunia menulis

Seikat Kembang Untukmu Pelitaku

Diperbarui: 15 April 2021   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok A. Rahman teman semasa sd ( mengenang guru guru semasa di bangku sekolah dasar)

Hanya seikat kembang untukmu aku hantar di pusara sebagai bakti padamu. Kemarin kau ajarkan aku memaknai hidup dengan liku, mengajarkan hormat menghormati di ujung penghabisan waktumu 

Menatap nisan dirimu, tulisan itu jelas aku baca, merangkai sebait kata dan sebuah makna tersirat dari perjuangan. Hari ini mestinya dilalui penuh senyuman tapi kalimat mana lagi yang dapat mengajarkan aku menghargai!

Guru, pelita hidup. Menulis namamu di beranda kalbu, yang aku sebut engkau dalam tiap doa sebagai terima kasih atas perjuanganmu menyelamatkan aku dari lembah kebodohan 

Guru, kau telah ajarkan kepadaku membaca kalimat, AIUEO hingga dapat kulafal sebuah intonasi yang aku sisipkan dalam harapanku 

Guru, kaulah pelita penerang kegelapan, kau adalah pejuang tanpa nama, tanpa kenal lelah, tak kenal pamrih. Kau habiskan separuh waktu dari totalitas hidupmu demi aku yang haus akan ilmu.

 

Ruang kosong, 15042921

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline