Berulang kali kubiarkan ombak menepi ke bibir pantai tanpa pernah mencoba menghalangi karena itu kodrat alam.
Berulang kali kau berlalu, aku masih tetap disini menanti tanpa pasti, sedang senja tak berwarna jingga lagi berganti hening di malam pekat.
Kau kembali di hamparan cinta yang penuh kasih, yang aku biarkan tanpa satupun menyentuhnya sebagaimana yang pernah kita patri
Namun hatiku terlanjur luka yang telah kubiarkan menganga hingga bernanah tanpa mampu untuk mengobatinya
Sedangkan jiwaku terlalu rapuh sebagaimana kesetiaan yang kau tanamkan tanpa pernah kau perlihatkan kesetiaan yang kau agungkan dahulu
Bahkan raga pun tak mampu menemukan jiwa yang telah bersemayam selama ini, hingga ia hanya bisa melihat tanpa bisa.menempati
Sebelum semua terulang kembali, berulang kali kali ini biarkan aku berlalu, seiring senja berganti sunyi, seiring malam berganti mentari
Biarkan hatiku berada diantara embun yang akan menghilang seiring mentari, biarkan jiwaku mengembara seiring purnama menerangi perjalanan malam
Dan biarkan ragaku berlalu sebagaimana kau berlalu dahulu. Sebelum luka ini menggores kembali lebih baik aku melangkah pergi dan berlalu dari pelataran hati
Ruang Kosong, 16032021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H