Lihat ke Halaman Asli

asni asueb

Mencoba kembali di dunia menulis

Hobi yang Tertunda, Terhenti, Terulang Lagi Walau Harus di Mulai Dari Nol Lagi

Diperbarui: 7 Februari 2021   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpribadiantologi puisi dan cerpen

Terdampar di dunia menulis dalam usia yang berbilang tak muda lagi, walau hobi menulis sudah digandrungi  sejak duduk di bangku sekolah dasar, yang hanya  sekedar menulis puisi puisi yang tak beraturan diksi dan majasnya. 

Menulis di buku diary tentang perjalanan yang di lewati  dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Mungkin di kota kota besar telah berhamburan tentang menulis namun di kotaku taklah semarak di kota besar, jalan untuk menuju ke sana pun tersekat.

Hingga cukup sebagai penghias buku diary   dan buku buku pelajaran yang penuh dengan puisi.

Sepuluh tahun yang lalu, di saat orang orang pada sibuk dengan dunia media, sedangkan aku masih terbelakang untuk mengenal dunia luar lewat media. 

Akhirnya aku pun menyentuh dunia lewat media yaitu facebook  dari semua inilah dimulai. Sekedar menulis status berupa puisi puisi dan akhirnya menemukan grup grup yang membahas ke penulisan . 

Mengikuti setiap lomba yang diadakan, bayangkan dalam usia yang berbilang tak muda lagi mencoba berenang bersama penulis penulis muda yang berbakat yang ilmunya lebih banyak dan masih encer otaknya. Sekali belajar langsung terserap.

Walau di awal masih butuh bantuan sana sini dalam mengedit, mengirim naskah  karena  benar benar buta dalam soal pengiriman  naskah. Namun tak menghalangi untuk terus belajar, belajar dan belajar hingga bisa melakukan semua sendiri walau tak terlalu sempurna. 

Tak satu pun ajang menulis yang terlewat. Mengikuti semuanya tanpa melihat hadiah  dan penghargaan menulis, menanamkan di hati untuk belajar. Walau ada yang berkomentar tentang usia yang sudah berbilang. Lebih baik terlambat mengenal dunia menulis dari pada tidak sama sekali.

Hingga akhirnya beberapa naskah menulis dan cerpen masuk seleksi dan dibukukan. Kalau di hitung sekitar delapan puluh antologi dan puisi  yang masuk dalam pilihan terbaik untuk dibukukan. 

Bersyukur dalam usia yang berbilang bisa mengenal dunia menulis dan merasakan hasil tulisan di baca  banyak orang. 

Buku antologi pertama kali berjudul "Ibuku Adalah" yang diprakarsai oleh grup ke penulisan UNSA [Untuk Sahabat] di bawah pimpinan Dang Aji. Antologi yang  berisikan tentang pengorbanan dan perjuangan seorang ibu.

Dokpribadi Antogi pertama

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline