Lihat ke Halaman Asli

asni asueb

Mencoba kembali di dunia menulis

Senja yang Tak Lagi Berwarna Jingga

Diperbarui: 31 Januari 2021   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi wattpad.com/user/Inilingga

Kepakan sayapnya melebar, menembus cakrawala. Tanpa lelah mencari  raga yang dia tinggalkan di hamparan dermaga sunyi. 

Berjanji untuk selalu menemani, selalu ada tak kalah suara hati memanggil, mengeluh tentang ketidakberdayaan, mengumbar rindu yang tak kunjung pudar.

Mata nanar mencari, hingga menerobos pencakar langit. Lelah yang di rasa tak dirasakan lagi hanya ingin bertemu raga yang dia tinggalkan  

Senja berlalu, memberi izin untuk bersua pada raga yang ditinggalkan. Bercengkrama hingga melumat waktu. Melupakan lelah, melupakan penantian. 

Jingga berwarna, namun kembali memudar menyongsong sang malam. Raga pun meragu inikah pertanda bahwa tiada tawa canda, panggilan indah di dengar bahkan tatapan itu pun menghilang 

Apa arti kepakan sayap yang menembus cakrawala!  Apa arti lelah bagimu mencari! Apa arti penantian raga! Tiada artikah 

Pupus sudah segala rasa yang hanya untuk tertepis pada langkah bahkan beringsung menjauh tinggalkan satu raga. 

Haruskah menguburnya kembali tanpa pernah untuk datang walau sekedar menyapa. Jingga benar berlalu hingga benar kelam. Tatapan itu terakhir menatap. Tanda itu ada namun telat membaca.

Dari pandangan ketika tatap melepaskan ada, angin pun tak berhembus seakan tahu resa hati. Janji tertinggal janji, kata rindu hanya sebatas pemanis bibir. Tertinggal pun akan tertinggal, raga tetap dalam kesunyian. 

Ruang Kosong 310121

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline