Saat rindu menyebar, dingin menyeruak kedalam tulang, kau pun rasa sama . Akankah kita mendekat dan kau dekap dengan kasih dan sayang berselimut cinta kita punya.
Pagi pun berlalu namun rasa kita punya masih melekat bahkan terus membayang. Wajahku dan wajahmu menikmati kebodohan yang kita buat.
Senja pun datang membawa tanya tak terjawab, hanya mampu mengurai rindu, tak bisa kita pertahankan. Melecut dengan amarah dan kebencian. Salah siapakah?
Membuat kita tak bernafas pada rasa yang tertimbun berhari hari. Bila Kau tak izinkan rasa ini, kenapa kita saling mengikat pada Palung hati kita.
Kenapa kita saling merindu dalam permainan pikiran dan hati. Kenapa kita mesti bergelut dalam ketidakmampuan. Pagi ke senja seperti jarak yang telah memisahkan. Entah kapan kapal akan berlabuh hanya menunggu angin bertiup ke dermaga.
Palembang,211220
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H