Setiap kali waktu untuk perjumpaan
Kau selalu menawarkan secangkir kopi pahit
Dan berulang kali aku pun menolaknya
Terus menerus
Tanpa pernah bosan kau tawarkan
Dan aku tak akan jenuh menolak sajian mu
Seharusnya kau bertanya
Akan penolakan terhadap secangkir kopi
Bukankah hidup ada timbal baliknya
Tahukah kau secangkir kopi
Mengingatkan aku pada cinta diamnya