"Jangan setiap kejadian dijadikan sebagai bahan"
Kata kata singkat yang muncul di WA membuat aku tak mampu memejamkan mata. Mata terpejam pun, isi otak melanglang buana.
Salahkah setiap kejadian dijadikan bahan tulisan, hanya sekedar berbagi. Jika mereka mengalami hal yang sama, mereka bisa jadikan sebagai cermin atau sekedar tolak balik yang akan mereka jalani.
Salahkah di tulis dengan kalimat sederhana semata hanya ingin jadi pengingat jika suatu saat penyakit lupa bercokol di kepala dan jika amnesia hadir di kehidupanku bukankah suatu saat menjadi pengingat bahwa pernah berada di sini.
Bukankah jejak ini susah di hapus. Aku hanya takut suatu saat nanti aku lupa siapa saja yang pernah hadir dalam kehidupanku, siapa saja yang menemaniku tak kalah hatiku terluka. Siapa yang ada ketika aku terpuruk dan memapah aku dari ke terpuruk.
Salahkah bila setiap kejadian dijadikan bahan, sebagai renungan dari kesalahan yang dibuat, bahkan berulang kali kesalahan itu dibuat.
Bukankah suatu saat kita bisa memperlihatkan kepada anak cucu dan cicit kita. Tentang perjalanan cinta yang tak berujung, rindu yang tak tersampaikan..
Saat mereka baca nanti, mereka tidak akan membuat kesalahan yang sama seperti kesalahan demi kesalahan yang kita perbuat yang hanya mampu dijadikan penyesalan seumur hidup.
Kita selalu membanggakan keistimewaan yang kita punya tapi apa? Kita sendiri tidak pernah berani untuk menghadapi kenyataan yang pernah terjadi.
Kau berani berkata