Saat orang sibuk bicara tentang politik, Seorang artis, tentang vidio mesum seorang artis dan entah apa lagi. Terlalu banyak yang harus disebutkan, sedangkan otakku sudah terlalu letih untuk di tambah beban.
Aku menyuarakan hatiku saja, karena aku hanya seorang ibu rumah tangga yang tak paham akan politik, hidupku berkutat di dapur dan sekaligus menjadi pejuang receh.
Aku hanya tahu bagaimana cara bisa mencukupi kebutuhan dapur, biaya anak kuliah, uang jajan anak, uang kos, uang semester anak.
Aku hanya tahu pergi ke pasar apa saja yang harus di beli untuk cukup satu minggu. Bagaimana mengolah keuangan agar cukup hingga akhir bulan.
Aku hanya tahu bagaimana cara membuat pesanan makanan yang selalu aku terima dengan cara open order, atau menggunting bahan agar bisa jadi sebuah baju yang cantik dan pantas di pakai konsumen.
Aku hanya tahu bagaimana caranya kembang kembang yang aku rawat bisa tumbuh subur, bagus dan cantik yang mampu menarik orang lewat untuk membelinya.
Aku hanya tahu bagaimana caranya di saat aku tak mampu melakukan seabrek kegiatan rutin dan harus istirahat total, agar otakku tetap berfungsi ya menulis di kompasiana sembari berbaring. Akhirnya aku bisa membuat beberapa puisi dalam sehari bahkan belajar buat cerpen.
Bagaimana aku mau berkomentar tentang politik di zaman sekarang serba di tangkap, apa apa dijebloskan ke penjara. Berkomentar tentang tetangga aja aku nggak pernah, yang aku kenal dan dekat dengan aku
Mengomentari orang yang tidak dikenal dan jauh. Apalah arti ibu rumah tangga di mata mereka. Ibu rumah tangga lebih berarti bagi lingkup keluarganya.
Maafkan bila aku tidak bisa berkomentar tentang politik. Bahkan aku menutup mulutku dari membahas politik.