Lihat ke Halaman Asli

asni asueb

Mencoba kembali di dunia menulis

Tiga Anak Tiga Perlakuan (Bungsuku Mempertegas Pilihannya dan Mengimbangi Harapan Orangtua)

Diperbarui: 4 Oktober 2020   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi

Menjadi seorang ibu tidaklah mudah, bagaimana ibu yang membesarkan aku, secara tidak langsung memberi pelajaran bagaimana harus bersikap ketika sang anak berada di pilihannya dan tetap pada pendiriannya.

Menjadi seorang ibu yang protektif, bukanlah hal yang muda untuk memenuhi segala keinginan orang tua terhadap anak. Namun sebagai seorang ibu pun aku berusaha untuk bersikap bijaksana tanpa terkesan memaksa kehendak terhadap anak.

Tiga anak, tiga perlakuan, tiga sikap, dan tiga cara penyelesaian di tiap masalah. 

SULUNG

Si sulung butuh perhatian khusus di banding ke dua adiknya, namun seorang ibu akan berusaha bersikap adil kepada anak anaknya dan berusaha sang adik tetap menghormati kakaknya walau mereka tahu kakaknya seperti apa.

Dengan hasil psikolog yang bilang bahwa si suling dimasukkan dalam katagori anak yang  hiperaktif hampir mencapai pada titik autis ,tahap demi taham aku lalui agar kembang tumbuhnya seperti anak lainnya.

 Berusaha untuk tetap bersama dalam melihat perkembangannya, tak terhitung orang orang mengecapnya nakal super nakal, namun aku ibunya yang tahu bagaimana anakku. 

Orang orang bilang dia tak mampu menggapai jenjang yang lebih tinggi, namun tak ada kata menyerah untuk melakukan pembuktian anak yang mereka cap super nakal. 

Tiba masanya dua universitas mampu dia buktikan, namun kembali sebagai seorang ibu memberikan kebebasan kepada putra sulungnya kuliah di UNSRI dekat dengan keluarga atau  Telkom Bandung jauh dari keluarga. 

Walau jauh di lubuk hati menginginkannya lebih memilih dekat keluarga karena ibunya masih bisa melihat dan memeluknya di saat hatinya risau. 

Sekian panjang perjalanannya,akhirnya dia mampu menuntas tugas akhir dan bergelar sarjana. Apapun alasannya bila orang tua terutama seorang ibu selalu bersama putra putrinya, hinaan, bahkan cacian tak akan menjadi momok di anak namun pemicu untuk melakukan pembuktian diri bahwa dia mampu dan bisa berhasil.Si Tengah

Koleksi pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline