Lihat ke Halaman Asli

Ketika Si Fulan Kalah

Diperbarui: 21 Juli 2015   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Muka badak"][/caption] 

Si Fulan bin Fulan, tidak menyangka dirinya akan kalah dalam perebutan kursi ketua organisasi profesi "Tukang Sahibul Hikayat" tingkat kabupaten, padahal ia bersama para pendukungnya sudah menyiapkan acara pesta kemenangan.

------------

 

Ketika Si Fulan Kalah

 

Si Fulan bin Fulan, tidak menyangka dirinya akan kalah dalam perebutan kursi ketua organisasi profesi "Tukang Sahibul Hikayat" tingkat kabupaten, padahal ia bersama para pendukungnya sudah menyiapkan acara pesta kemenangan.

Karena kecewa dan sakit hati, ia bersama para pendukungnya, kemudian melakukan manuver dengan mendeklarasikan kepengurusan baru sebagai pemekaran organisasi profesi tersebut.

Selidik punya selidik, ternyata banyak di antara para pendukungnya yang bukan berprofesi "Tukang Sahibul Hikayat". Ada yang berprofesi sebagai kontraktor, ada yang aktivis LSM, dan ada pula yang berprofesi sebagai "Pengacara" alias Pengangguran Banyak Acara.

Mereka memanfaatkan kartu keanggotaan organisasi profesi "Tukang Sahibul Hikayat", hanya untuk kepentingan diri sendiri atau kelompoknya masing-masing. Mereka inilah yang sering merusak citra profesi "Tukang Sahibul Hikayat."

Tanpa menunggu persetujuan dan Surat Keputusan (SK) dari pengurus pusat atas pengangkatan diri dan para pendukungnya sebagai pengurus organisasi "Tukang Sahibul Hikayat" hasil pemekaran, Si Fulan bin Fulan langsung mengumumkan dirinya sebagai ketua melalui spanduk serta pemberitahuan lisan kepada sejumlah pejabat dan berbagai kalangan di tingkat kabupaten.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline