3 Juni 2024 -- Siapa bilang kehidupan pesantren hanya diisi dengan mengaji dan belajar kitab? Di Pondok Pesantren Darud Da'wah wal Irsyad (DDI) Mangkoso Barru, para santri juga ditempa menjadi karateka tangguh berjiwa religius melalui latihan karate International Black Panther.
Berdiri sejak 2020, cabang International Black Panther Indoneseia Timur di DDI Mangkoso Barru telah berhasil menarik minat banyak santri. Di bawah bimbingan Pelatih Senzei Agus Ambo Jetta, para santri tidak hanya belajar teknik-teknik bela diri, tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang berharga. Disiplin, respect, dan semangat juang menjadi landasan utama dalam latihan karate di pesantren ini.
"Kami ingin membentuk santri yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara fisik dan mental," ungkap Senzei Agus Ambo Jetta. "Karate mengajarkan mereka untuk menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, dan berakhlak mulia, sesuai dengan ajaran Islam."
"Saya melihat bahwa kegiatan ekstrakurikuler bela diri di pesantren umumnya didominasi oleh pencak silat oleh karena itu motivasi utama kami adalah mendirikan cabang International Black Panther di DDI Mangkoso Barru
"Awalnya, memang ada beberapa guru pesantren yang kurang setuju dengan kehadiran karate di sini. Mereka khawatir karate akan mengganggu kegiatan belajar mengajar dan bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan. Selain itu, ada juga kekhawatiran mengenai pemisahan latihan antara santri putra dan putri. Namun, saya bersyukur mendapatkan dukungan penuh dari pembina pesantren, Bapak Ahmad Rasyid, yang kebetulan juga beliau pernah menjadi karateka Black Panther. Beliau sangat memahami pentingnya pemisahan ini dan membantu saya mengatur jadwal latihan yang sesuai."
"Kami melihat adanya peningkatan yang signifikan dalam hal kedisiplinan dan kepatuhan para santri, baik kepada pelatih maupun guru pembina. Mereka menjadi lebih fokus dalam latihan dan lebih menghormati aturan yang berlaku di pesantren. Kami juga memperhatikan bahwa tingkat kenakalan di antara para santri mulai berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa karate tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan akhlak mereka."
"Menurut data absensi, saat ini ada sekitar 200 santri yang aktif berlatih karate di Black Panther DDI Mangkoso, baik putra maupun putri. Latihan dibagi menjadi dua tempat, salah satunya di kampus Tonronge."
"Harapan saya, Black Panther akan terus eksis di DDI Mangkoso, bahkan hingga saya tidak lagi melatih di sini. Saya memiliki anak yang juga berlatih karate dan insya Allah akan meneruskan perjuangan saya di sini. Namun, saya juga tidak menutup kemungkinan bahwa kelak akan muncul pelatih-pelatih baru dari kalangan santri sendiri. Bahkan, saya berharap suatu saat nanti, para santri ini akan membuka perguruan International Black Panther di daerah asal mereka masing-masing, sehingga karate Black Panther bisa tersebar di seluruh Indonesia."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H