Lihat ke Halaman Asli

Asnaura

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Keberhasilan Pengoperasian Alat Pembakaran Sampah (APSAH) di Desa Banyubiru: Solusi Efektif Atasi Limbah Domestik

Diperbarui: 11 Agustus 2024   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses kegiatan alat pembakaran sampah bersama pemuda Desa Banyubiru. dok/pri

Banyubiru, 10 Agustus 2024 -- Setelah melalui berbagai uji coba dan penyempurnaan, alat pembakaran sampah (APSAH) yang telah dirancang dan dikembangkan oleh tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kelompok 220 Swaranusa berhasil dioperasikan pada Sabtu (10/8) di Kantor Desa Banyubiru, Labuan, Pandeglang, Banten.

Imadudin sebagai koordinator bidang lingkungan, menjelaskan proses pengoperasian alat pembakaran sampah tersebut dilaksanakan bersama pemuda-pemudi Desa Banyubiru yang berasal dari tiga kampung, yaitu Kampung Bantar Panjang, Kampung Picungbera, dan Kampung Pangbogoan.

Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat tersebut dapat berfungsi dengan optimal dan diterapkan secara efektif di seluruh wilayah desa, dengan melibatkan peran aktif dari generasi muda dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan setempat.

"Keunikan alat pembakaran ini yaitu mampu membakar sampah anorganik dengan asap minimalis dan menghasilkan api yang maksimal dikarenakan adanya sirkulasi udara yang berasal dari bagian bawah tong sampah, sehingga diharapkan dapat membuat sampah di Desa Banyubiru dapat diolah lebih lanjut," Ungkapnya saat menjelaskan kepada warga Banyubiru, Sabtu (10/8).

Proses kegiatan alat pembakaran sampah bersama pemuda Desa Banyubiru. dok/pri

Sholahuddin, salah seorang pemuda dari kampung Bantarpanjang mengatakan inovasi terkait teknologi Apsah yang dikembangkan oleh Kelompok KKN 220 Swaranusa sangat baik.

"kami sangat antusias untuk menerapkannya dengan optimal di Desa Banyubiru. Dengan alat ini, kami berharap dapat menjaga kebersihan lingkungan desa" Ungkap Sholahuddin saat diwawancarai di Kantor Desa Banyubiru, Sabtu (10/8).

Keberhasilan uji coba ini tidak lepas dari dukungan penuh masyarakat dan pemuda-pemudi Desa Banyubiru yang antusias berpartisipasi dalam program ini. Mereka merasa bahwa keberadaan alat ini membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar, terutama dalam mengurangi polusi yang disebabkan oleh pembakaran sampah.


Penulis: Asnaura
Kelompok KKN 220 Swaranusa, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lokasi KKN: Desa Banyubiru, Kec. Labuan, Kab. Pandeglang, Banten.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline