Lihat ke Halaman Asli

Asna Mudrikatul Maulida Ahsan

Mahasiswa S1 PGSD UNS

Dampak Mengonsumsi Gorengan Secara Berlebihan

Diperbarui: 3 November 2024   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat Indonesia sering mengonsumsi gorengan karena gorengan merupakan camilan pengganjal lapar. Gorengan juga merupakan makanan yang dibuat dengan cara digoreng menggunakan minyak yang digunakan berulang kali. Gorengan biasanya dibuat dengan cara mencelupkan bahan ke dalam adonan tepung, lalu digoreng dalam minyak panas yang menjadikan gorengan memiliki rasa yang gurih dan tekstur yang renyah. Beberapa contoh bahan yang bisa digoreng menjadi gorengan, di antaranya : pisang, tempe, tahu.

Namun, kenikmatan gorengan ternyata tak sebanding dengan efek sampingnya? Sebagian zat gizi pada bahan makanan yang digoreng akan rusak selama penggorengan. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2013) dalam Hanum (2016), persentase masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi makanan berlemak sebesar 40.7% untuk masyarakat yang berusia di atas 10 tahun.

Beberapa dampak mengonsumsi gorengan secara berlebihan :

1. Menyebabkan kelebihan berat badan

Makanan yang digoreng akan menyerap lemak dari minyak, sehingga kalorinya akan menjadi lebih tinggi. Semakin tinggi asupan kalori seseorang, semakin tinggi pula risiko ia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

2. Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular terjadi karena adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Minyak goreng mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Peningkatan kolesterol ini bisa menjadi akar dari berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke. Studi di Amerika Serikat tahun 2020 melaporkan bahwa setelah dilakukan pengamatan selama 3 tahun, terdapat 6.725 kasus Penyakit Jantung Koroner dengan incident rate 15,82 kasus pada 1.000 orang per tahun.

3. Memperbesar risiko munculnya kanker

Bahaya ini bisa muncul akibat zat akrilamida yang dapat terbentuk selama proses memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng. Akrilamida merupakan senyawa berbahaya yang timbul jika gorengan terlalu lama digoreng dalam minyak. Jika terlalu sering dikonsumsi, zat ini diduga dapat menyebabkan kanker.

Upaya untuk menghindari bahaya gorengan yaitu dengan menggunakan jenis minyak yang lebih sehat, disarankan untuk mengganti minyak setelah satu kali pakai, menggunakan tisu kertas untuk menyerap minyak yang berlebih, diusahakan untuk membuat gorengan sendiri atau dengan mengganti camilan sehat seperti buah-buahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline