Lihat ke Halaman Asli

Asmoo

Ngelanturisme

Hilangnya Suara Kami

Diperbarui: 8 Januari 2024   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hilangnya suara kami.

Tiba-tiba hening. Tidak ada panggilan, tidak ada percakapan. Semua diam. Tidak ada yang berkata lagi.

Penyakit langkah, penyakit keturunan. Tidak ada obatnya. Biarkan saja, kalau berganti musim akan sembuh dengan sendirinya.

Hilangnya suara kami.

Tiba-tiba suara itu tidak terdengar lagi. Suara keras, apalagi suara berbisik tidak terdengar lagi.

Di sebuah desa, katanya "tanah syurga", di siklus musim lima tahunan, para warga satu desa, tidak bisa berkata lagi. Bukan karena dibungkam, atau tidak boleh bersuara. 

Mereka bisa berkata, tapi tidak keluar, tidak terdengar kata-kata.

Mereka bisa bersuara, tapi tidak keluar suara, tidak terdengar suara mereka.

Siklus penyakit lima tahunan. Langka. Tidak perlu obat, tidak perlu tabib. Sembuh dengan sendirinya. Kalau musim sudah berganti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline