Seandainya, andaikata, mungkin saja, umpamanya, barangkali, bisa jadi, mungkin.
Seandainya pemilihan orang-orang baik, orang-orang pintar atau yang mengaku pintar. Yang mengatas namakan "wakil rakyat" digelar tiap tahun atau lebih cepat lagi, mungkin, barangkali, bisa jadi negeri +62 ini banyak orang baik. Walau pura-pura.
Andaikata, seandainya "wakil rakyat" berbuat, bertingkah seperti disaat ia membutuhkan "suara", bersedekah katanya, bantuan katanya. Mungkin , barangkali, negeri ini, bisa jadi.
"Tidak baik atau sedikit, menolak pemberian orang, apalagi katanya sedekah, bantuan orang," Bill Bejo bin Bejo sok memberi nasehat temannya, "jangan berfikir negatif, jangan-jangan ada maunya, ada maksud yang tersembunyi, ada udang dibalik batu, jangan. Terima saja!"
Fenomena kemunculan orang baik, orang ramah, banyak memberi sedekah, beri bantuan. Bermunculan. Bukan tiba-tiba. Ini sudah merupakan siklus tahunan di negeri ini. Siklus lima tahunan.
Bill Bejo bin Bejo ingin terus memberi nasehat pada temannya, bahasa halus bertutur kata sopan dan ia pun ingin memberi sedekah pada temannya, yang sudah selalu ia siapkan. Tapi temannya sudah meninggalkannya tanpa pamit. Entah. Berlalu. Whoss.
Barangkali ia curiga. "Jangan-jangan Bill Bejo bin Bejo nyaleg". Memang.