Lihat ke Halaman Asli

Asmi Zahira

Pelajar MTs

Serangkai Bunga Untuk Ibu

Diperbarui: 1 Juli 2024   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bigflowerposts.tumblir.com/Pinterest 

Sejuk angin berhembus, melewati dedaunan pohon. Entah pohon dari jenis apa, namun di antara pohon-pohon lainnya pohon ini paling teduh dan nyaman. Mungkin karena daunnya yang sangat lebat. 

Aku pun beristirahat di bawahnya, setelah cukup  lama mengumpulkan bunga-bunga. Sesekali aku bersenandung lagu yang kusukai, sambil merangkai satu per satu bunga yang kudapat, membentuknya seindah mungkin.

Saat karangan bunga ini baru setengah jadi, tiba-tiba aku merasa ada firasat buruk akan terjadi.

"Ya, Tuhan. Lindungilah keluargaku," pintaku lirih.

Tiba-tiba ponselku membunyikan nada pesan masuk

Aku membaca pesan di sana. 

Berhenti menjual bunga, atau akan  terjadi sesuatu pada keluargamu!!

Sebuah ancaman. 

Siapa orang ini, dan mengapa dia berkata begitu? Apakah ada kesalahan yang ku perbuat hingga menyinggung seseorang tanpa kusadari? Tapi siapa?

Pikiran buruk mulai berkecamuk dalam kepalaku. Namun aku berusaha menghilangkan. Aku meminta perlindungan-Nya agar di jauhkan dari gangguan orang-orang jahat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline