Lihat ke Halaman Asli

ASM2018, Yuk Cari Tahu Peran Diet dan Nutrisi pada Anak dengan Autisme

Diperbarui: 2 Maret 2018   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Gangguan mental (mental disorder) atau gangguan jiwa adalah sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang, yang secara klinik cukup bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia. Beberapa penyakit tergolong gangguan mental adalah intellectual disabilities, gangguan komunikasi, gangguan autisme spektrum, gangguan attention deficit hyperactivity, dan sebagainya.

Orang-orang harus menerima kondisi bahwa semakin banyak anak-anak dengan diagnosa seperti autisme, gangguan belajar, dan lainnya yang disebut gangguan kejiwaan dan kecacatan. Data Kementrian Kesehatan menunjukkan, sekitar 14 juta orang di Indonesia yang berusia diatas 15 tahun mengalami gejala depresi dan gangguan kejiwaan. Berdasarkan Riskesdas, prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk umur 15 tahun tahun 2007 sebesar 11,6% dan mengalami penurunan menjadi 6,0% pada tahun 2013.

Penanganan autisme dapat dilakukan dengan terapi perilaku yaitu terapi wicara, terapi okupasi atau fisik, terapi bermain, terapi integrasi sensoris, terapi integrasi auditoris, dan terapi lainnya yang dapat dilakukan oleh dokter. Gluten free diet (GFDs) umumnya digunakan sebagai terapi alternatif untuk gangguan spektrum autisme (ASD), meski keefektifannya masih belum pasti.

Hubungan antara konsumsi makanan dan kesehatan mental memiliki dua sisi. Diet dan makanan diketahui dapat meningkatkan kesehatan mental dengan mencukupi kebutuhan vitamin, vitamin B, omega-3, magnesium dan kalsium. Buah dan sayuran mengandung vitamin, antioksidan, beta karoten dan mineral dan dikaitkan dengan tingkat penanda peradangan dan stres oksidatif yang lebih rendah. 

Namun disisi lainnya, konsumsi makanan juga dapat menyebabkan stres, depresi dan gangguan jiwa. Misalnya, pada makanan cepat saji dan makanan sampah (junk food) yang diketahui secara negatif mempengaruhi sinapsis otak dan beberapa molekul yang terkait dengan pembelajaran dan memori

Berdasarkan latar belakang diatas, Departemen Biostatistik Epidemiologi dan Kesehatan Populasi, Minat Gizi dan Kesehatan, Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah  Mada akan mengadakan seminar dan talkshow berjudul "Peran Diet dan Nutrisi pada Anak dengan Autisme"yang  dilaksanakan pada :

  • Hari/tanggal pelaksanaan : Selasa, 6 Maret 2018
  • Tempat : Auditorium Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • Pembicara                              :
  1. Prof. Dr. dr. Elisabeth Siti Herini, Sp.A(K) (Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, UGM)
  2. Dr. Neila Ramdhani, M.Si., M.Ed (Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada)
  3. dr. Shinta Retno Kusumowati, Sp.KJ (Rumah Sakit UGM)
  4. Herni Astuti, DCN., M.Kes (RSUP dr. Sardjito)
  5. Rahma Yunaini, S.Pd, Gr.(Koordinator Pendidikan Luar Biasa Sekolah Teladan Yogyakarta)
  6. Laurentia Dewi (Orang Tua Anak dengan Autisme)

 Siapa yang berhak hadir dalam acara ini?

Seminar dan talkshow ditujukan kepada Dosen, Mahasiswa S1, S2, S3 Gizi Kesehatan, Alumni Fakultas Kedokteran UGM, Pengelola Rumah Sakit dan tenaga kesehatan (Dokter Spesialis, Dokter Umum, Apoteker, Farmasi, Perawat, Ahli Gizi, dll), Dinas Kesehatan, Tamu undangan dan tentunya bagi masyarakat umum yang berminat diperbolehkan untuk turut serta dalam seminar ini.

Bagaimana jika saya berminat untuk turut serta?

Silakan menjadi bagian dalam acara  dengan mendaftar dengan ketentuan dibawah ini :

Mahasiswa D3,S1,S2 : Rp 100.000,00

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline