Lihat ke Halaman Asli

Perhatikan 6 Hal Ini Sebelum Membeli Obat Kuat!

Diperbarui: 11 Oktober 2017   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jika merk obat kuat tahan lama yang dijual di pasaran hanya segelintir saja, mungkin lebih mudah untuk memilih mana yang terbaik. Tapi kalau jenis dan merknya berjumlah ratusan, maka menentukan obat kuat pria mana yang terbaik bisa jadi PR yang membosankan.

FAKTANYA, ada begitu banyak orang meragukan keefektifan dan keamanan dari obat kuat pria yang dijual di pasaran. Maklum saja, semuanya mengaku kalau produk yang dijualnya alami dan lebih unggul dari lainnya.

Nah, untuk menghindarkan Anda dari bujukan iklan bodong soal obat kuat tahan lama, pertama-tama pahami dulu bahwa tidak ada 1 obat yang bisa menjawab 'semua' permasalahan seksual. Alasannya karena tidak ada obat yang bahannya sempurna dan sama 100%.

Dan lagi, setiap produsen belum tentu memiliki metode yang sama saat menguji keefektifan produknya, jadi masing-masing pasti punya cara sendiri untuk membuat produknya unggul di bidang tertentu.

Jika sudah paham mengenai beberapa hal tersebut, maka sekarang mari perhatikan 6 kriteria di bawah ini sebelum membeli obat kuat.

1. Aman tidak?

Meski mungkin sulit untuk memastikan apakah suatu obat benar-benar aman 100%, namun kriteria ini tetap harus jadi pertimbangan. Hal ini dikarenakan, ada beberapa obat kuat yang memang bisa meningkatkan performa seksual, namun juga memiliki efek samping lain yang berbahaya.

Salah satu cara untuk menguji aman-tidaknya suatu produk obat kuat adalah dengan memerhatikan apakah suplemen tersebut benar-benar lulus uji klinis. Jika obat tersebut bisa membuktikan keamanannya, atau bahkan direkomendasikan oleh dokter, maka besar kemungkinan suplemen tersebut aman.

Tentu saja tak ada obat yang sempurna. Efek sampingnya mungkin masih ada, dan biasanya itu juga tertera dalam kemasan. Anda juga mesti memerhatikan formula obat yang kadangkala walau alami, namun tetap dapat menimbulkan interaksi dengan obat lain yang sedang diminum. Berhati-hatilah soal ini!

Beberapa bahan biasanya hanya boleh ada dalam obat yang diresepkan dokter, sementara lainnya mungkin bisa dijual bebas. Jika Anda memutuskan untuk membeli suplemen atau obat kuat yang dijual bebas di pasaran, maka pastikan ada label BPOM-nya.

2.Seberapa efektif obat kuat itu?

Kita bisa melihat bagus-tidaknya sebuah obat dari pengalaman yang dibagikan orang lain, entah itu melalui teman atau testimoni produk. Namun, komentar orang lain bukanlah landasan yang kuat untuk dijadikan dasar penilaian.  Salah satu cara untuk menguji keefektifannya adalah dari hasil uji klinisnya. Obat kuat pria seharusnya tak hanya berfungsi sebagai penambah stamina saja, namun juga menawarkan nutrisi lain yang bisa mendongkrak kesehatan seksual. 

Penting juga untuk memahami seberapa luas efek yang dijanjikan obat tersebut, apakah terbatas pada bidang seksual saja atau kesehatan tubuh secara menyeluruh juga. Anda yang ingin menggunakan obat kuat juga harus memahami kalau cara kerjanya tergantung dari jenisnya. Untuk obat kuat seperti Viagra misalnya, setelah diminum, maka bisa memberikan efek instan dalam waktu 30-60 menit, dan dapat berlangsung hingga 4 jam lamanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline