[caption caption="Foto Ilustrasi"][/caption]
“Manusia menolak kebenaran, manusia menolak keberanian, dan manusia menolak keadilan. Mereka yang bersuara menolak kejahatan di bumi Indonesia terpaksa dibungkam selamanya. Aktivis berujung tragis. Yang dilakukan oleh oknum paling pengecut di dunia.”
Ada banyak aktivis di tanah air yang gagah berani membela kebenaran atas rakyatnya, masyarakatnya, dan atas orang-orang kecil yang ditindas oleh penguasa dan pengusaha. Tak peduli bentuk ancaman dan teror setiap waktunya dari orang-orang yang tak suka atas suara lantangnya. Karena mereka paham dan yakin kebenaran, keadillan, harus tegak di bumi Nusantara.
Ada banyak aktivis di Indonesia yang berujung tragis akibat keberaniannya, di antaranya:
*Marsinah, lahir pada tanggal 10 April 1969, seorang aktivis dan buruh pabrik PT. Catur Putra Surya, sidoarjo, Jawa Timur. Wanita asal Nglundo itu diculik, dan ditemukan terbunuh secara keji pada tanggal 8 Mei 1993. Mayatnya ditemukan di hutan dusun Jegong, desa Wilangan.
Di balik kisah pembunuhan Marsinah, dia dan teman-teman yang aktif menuntut kenaikan upah para buruh di pabriknya, setelah keluarnya surat edaran dari Gubernur KDH TK I No. 50/Th. 1992 yang berisi himbauan kepada pengusaha agar menaikkan kesejahteraan karyawannya sebesar 20% gaji pokok. Namun, perusahaan secara tak langsung menolak keputusan tersebut dengan cara negosiasi kepada perwakilan buruh waktu itu, salah satunya adalah Marsinah.
Hingga akhirnya pada tanggal 3 Mei 1993, para buruh PT. Catur Putra Surya mogok total. Mereka mengajukan 12 tuntutan kepada perusahaan. Dua hari kemudian, tepatnya tanggal 5 Mei 2015, tanpa Marsinah, 13 buruh yang dianggap meghasut unjuk rasa digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo. Di Kodim tersebut mereka dipaksa mengundurkan diri dari CPS, karena dituduh menggelar rapat gelap, dan mencegah karyawan masuk kerja.
Kemudian Marsinah mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan rekan-rekannya. Yang sebelumnya juga dipanggil oleh pihak Kodim. Sejak itulah Marsinah hilang tak tahu keberadaannya. Dan pada akhirnya pada tanggal 8 Mei 1993, mayatnya di temukan dengan tanda-tanda bekas penyiksaan penganiayaan berat.
*Widji Tukul yang bernama asli Widji Widodo, seorang seniman dan aktivis, kelahiran Surakarta, 26 Agustus 1963. Ada banyak karya puisi yang disuarakan dengan suara lantangnya. Dan berikut adalah salah satu puisinya yang menggetarkan penguasa dan memantik api semangat juang aktivis lainnya. Dan sampai detik ini kata “lawan” mendarah dagi bagi aktivis di seluruh Indonesia:
Peringatan
Oleh: Widji Tukul