Lihat ke Halaman Asli

Abdus Saleh Radai

Dakwah Nusantara

Kisah yang Terpenggal

Diperbarui: 4 Agustus 2020   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abdus Saleh Radai | dokpri

Kurentangkan tangan menengadah lepas ke angkasa
Berucap pelan sembari meringis sedih
Melihat bayangan putih melintasi awan putih
Melambai dengan maksud yang tak terwujud

Dia tersenyum dengan air mata mengalir
Sapaku keluh seakan tak terdengar
Tatap penuh iba hiasi wajahnya
Kenapa pandangi aku dengan wajah sayu
Wajahmu pucat tanpa darah
Meski anggun tetap hiasi setiap auramu

Kini berlahan-lahan kumelangkah
Setapak demi setapak membekas tak tertiup angin
Dedaunan memutih
Pohon-pohon, pegunungan
Laut, pasir semuanya berwarna putih
Terkesiap denyut nadi
Terperangah tatkala kau terlihat di antara celah-celah cahaya bulan dan bintang

Perlahan kumengerti dan merasa
Kain kafan telah hiasi gaun-gaunmu
Putih tanpa darah telah hiasi wajahmu
Nyanyian kematian mengiringimu
Kini kutersungkur, bertopang pada dua lututku
Badanku lemas tak berdaya

Sulit terima kenyataan
Inikah arti ikrar kita....?
Firasat telah nyata
Ketika kau berucap "hanya kematian yang dapat memisahkan kita"
Kutermangu meratap lesu
Kini ikrar itu larut bersamamu
Membekas dalam ingatan panjangku

Kumenjerit histeris dalam kalbu tak tertampung
Meluap gundah bersama asmamu ya Allah
Bulu kudukku merinding
Di saat lafadz "La...ilaha illallah" menggema
Mengiringi keranda menuju alam abadimu
Dengan suara tertahan aku mengikuti "La...ilaha illallah"

Aku menjerit keras memanggil namamu....lajna.....!
Aku kaget dan terbangun
Nafasku tersengal
Sekujur tubuhku bercucur keringat
Ternyata aku bermimpi ....
Aku bertanya....kenapa kau hadir lagi dalam ingatanku
Kenapa....
Apa karena aku berusaha melupakanmu

Sabdaku....
Belahan jiwaku
Ikhlaskanlah takdir kita
Bahagialah kau bersama Tuhan kita
Di setiap doaku kan selalu terselip nama indahmu ..."Lajna Wahdiah"...
Damai bersamamu bahagia di singgasana

Abdus Saleh Radai
Villa Pabuaran Indah, 11-12-2002

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline