Lihat ke Halaman Asli

Halal Bakery: Mendukung Kota Bandung Menjadi Muslim Friendly City

Diperbarui: 4 Juni 2021   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image Source: pinterest.com

Pernah mendengar ungkapan “You are what you eat?” hal ini bukan sebatas ungkapan biasa. Faktanya memang benar “Kamu adalah apa yang kamu makan”, maksudnya adalah makanan yang masuk ke dalam tubuh kita akan mencerminkan bagaimana kita. Hal tersebut didukung oleh penelitian salah satu ilmuwan di Linkoping University yang mengatakan “sesaat di bibir” bisa menyebabkan “seumur hidup di pinggul”. Selain itu didukung pula oleh sabda Nabi Muhammad Saw. yang artinya:

“… Ketahuilah, bahwa di dalam jasad manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik maka baik pula seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Bayangkan jika daging yang tumbuh pada tubuh kita komposisinya adalah bahan-bahan yang haram, naudzubillahi min dzalik!

Indonesia negara dengan muslim terbanyak

Image Source: Global Islamic Economy Report 2020/2021 

Pada tahun 2021 jumlah populasi muslim di Indonesia sebanyak 276,361,783 jiwa atau sebanyak 87,20% dari total populasi Indonesia. Namun sayangnya industri halal dunia masih dikuasai oleh negara Jiran (Malaysia). Sektor makanan halal menjadi salah satu sektor yang harus mendapatkan perhatian khusus, karena makanan yang masuk ke dalam tubuh akan berpengaruh pada kualitas ibadah kita. Makanan, barang atau sesuatu yang haram dapat berakibat tidak diterimanya doa. Oleh karena itu, perlu untuk memperhatikan kehalalan sebuah produk sebelum kita mengkonsumsinya. Makanan halal adalah makanan yang boleh untuk dimakan, artinya halal mulai dari proses memperolehnya juga zatnya.

Muslim Friendly City

Image Source: pinterest.com

Industri Halal Bakery mempunyai peluang yang besar untuk dikembangkan di kota Bandung, sebab penduduk kota Bandung mayoritas muslim dan indeks pariwisatanya menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia. Hal ini menjadi peluang pasar untuk membuat usaha halal bakery dengan target konsumen salah satunya adalah para wisatawan. Selain itu banyak toko-toko roti jadul di Bandung yang masih bertahan hingga sekarang, seperti Toko Roti Sumber Hidangan yang dulu dikenal "Het Snoephuis". Toko roti ini berdiri sejak tahun 1929 berlokasi di Jalan Braga No 20-22, Braga, Sumur Bandung, Kota Bandung. Hal tersebut membuktikan bahwa usaha halal bakery memang layak didirikan di kota ini. Muslim friendly city sendiri mempunyai arti kota ramah muslim, dimana kota tersebut membuat warga dan pendatang muslim maupun non muslim merasa nyaman. Salah satu cirinya yaitu menyediakan makanan halal dan tidak mencampuradukkan antara makanan yang halal dan haram.

Bahan nabati tidak auto halal

Source Image: fairuzitas.wordpress.com

Produk bakery walaupun bahan utamanya terbuat dari terigu yang terbuat dari bahan nabati, tidak menjadikan produk tersebut auto halal. Kehalalan produk perlu diperhatikan mulai dari bahan, proses, penyimpanan dan pendistribusian. Daging babi dan turunannya (bulu, jeroan, kulit dll) perlu diwaspadai agar kita tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan haram tersebut. 

Walaupun bahan nabati mempunyai positif list atau bahan-bahan yang tidak kritis (non critical materials), produk bakery masih memiliki titik kritis seperti kuas, apakah terbuat dari bulu babi atau dari bahan plastik. Kedua rhum, apakah produk bakery mengandung rhum atau tidak sebab rhum diharamkan karena memiliki sifat khamr. Ketiga daging dan produk olahannya, Daging haram (khususnya: babi) dapat masuk dalam berbagai bahan dan produk rerotian. Produk daging dan olahannya dapat masuk dalam bentuk: daging, sosis, abon, dll. Juga bahan-bahan lainnya seperti emulsifier, ovalet, shortening, margarin, ragi, keju, creamer, cokelat, gelatin dan TBM semua bahan tersebut memerlukan sertifikasi halal karena rentan tercampur bahan haram dan najis. 

Menjemput rida dan keberkahan

Memaksimalkan potensi usaha halal bakery di kota Bandung bisa menjadi salah satu cara untuk menjadikan Bandung sebagai "Muslim Friendly City". Harapannya, suatu saat nanti kota Bandung bisa menjadi role model bagi kota-kota lain yang ada di Indonesia untuk sama-sama menjadi kota yang ramah muslim. Sehingga Indonesia sebagai pusat produsen halal di dunia semakin dekat untuk diwujudkan. 

Juga yang paling penting adalah sebagai langkah seorang muslim untuk memaksimalkan ikhtiar, agar bisa menjemput rida dan keberkahan dari Allah Swt. untuk Indonesia yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline