DAERAH teritori yang terpisah dari Pulau Sulawesi, Provinsi Sulawesi-Selatan yang terdiri dari beberapa gugus Pulau yang terhampar elok yang diciptkan Tuhan untuk dinikmati oleh sepasang mata tiap makhluknya.
Daerah itu bernama Kabupaten Kepulauan Selayar. Tiap pasang mata yang memandang keelokan Pulau ini pastinya sangat bersyukur terlahir di Bumi nusantara, Indonesia.
Bumi Tanadoang, itulah sebutan yang kerap diwacanakan oleh penduduk di Daerah ini. Arti filosofis dari kata itu ialah "Tanah tempat berdoa."
Doa-doa makhluk Bumi untuk meminta perlindungan, keselamatan bahkan keberkahan yang diharapkan mampu menembus langit. Bukan melebih-lebihkan atau semacamnya, namun itulah fakta lapangan. Jika ragu dengan hal itu, cobalah menjajaki Pulau kecil di Sulawesi-Selatan ini.
Harapan
Sebentar lagi kita akan menyaksikan dan turut serta dalam perhelatan politik lima tahunan, yang konstituennya diberikan kepada rakyat sepenuhnya oleh Negara. Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) ialah agenda politik yang akan ramai dibicarakan oleh publik, termasuk penduduk Kepulauan Selayar.
Turut serta dalam agenda politik tersebut merupakan langkah awal dalam mengabulkan harapan yang sebelumnya terkubur dalam-dalam karena kekecewaan masyarakat terhadap pemimpinnya.
Bukan dalam rangka menggeneralisir bahwa seluruh warga Kepulauan Selayar resah atau cemas karena harapan mereka terkubur dalam lima tahun belakangan ini. Sebab adapula sebagian masyarakat yang masih optimis untuk melanjutkan kepemimpinan Kepala Daerah yang tengah menjabat.
Membincang soal keterlibatan publik dalam agenda politik merupakan bagian dari partisipasi politik. Karena turut berpartisipasi dalam agenda politik bukan hanya sebatas memilih pemimpin dibalik bilik suara di tempat pemungutan suara (TPS) yang telah disediakan oleh pihak penyelenggara. Karena partisipasi publik dalam politik tidak hanya dalam musim Pemilukada, tetapi 24 jam non-stop tiap harinya.
Lantas apa yang diharapkan ketika momen Pemilukada berlangsung? Kita tentunya memiliki harapan yang berbeda-beda, kendati ada harapan sama yang diinginkan oleh masyarakat, diantaranya peradaban yang lebih baik; kesejahteraan yang lebih baik; atau kebijakan publik yang lebih mementingkan kepentingan kolektif.
Harapan akan peradaban yang lebih baik senantiasa diimpikan oleh tiap warga negara. Agar apa yang mereka harapkan mampu diejewantah oleh pemimpinnya. Baik dari segi pembuatan kebijakan publik dan tugas-tugas lainnya, selama tidak koridor hukum yang berlaku. Karena sejatinya seorang pemimpin ketika telah diberi konstituen oleh rakyatnya mutlak perlu agar mengupayakan hal itu tercapai.