Lihat ke Halaman Asli

Duhai Pak SBY, Buatlah Hamzah Palalloi Bahagia

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Subuh di atas laut, dalam perjalanan bersama KM. Kerincitujuan Makassar, seorang penumpang menjadi imam shalat di Mushallah Al Barokah, nikmat suaranya, indah nian saat melantunkan ayat suci. Setelah jadi imam, beliau teruskan dengan kuliah subuh. Ingatan pada Pak ustad kembali mengiang saat membuka Kompasiana, mata tertumbuk pada tulisan Bang Hamzah Palalloi, kompasianer dengan tulisan terukur dan mencerahkan.

Beliau berpandangan bahwa: Buton, SBY Tak Tahu Pulau Itu?, olehnya itu SBY "belum tergerak" mengunjungi pulau Buton, beda dengan Pak Harto maupun Bu Mega. Ini petikan kalimatnya : “Buton, sebuah pulau di kaki Pulau Sulawesi, tepatnya di Sulawesi Tenggara nampaknya asing bagi seorang pejabat Negara. Sekelas Presiden SBY. Dalam kurun waktu tujuh tahun kepemimpinan Pak Beye, tak pernah sekalipun menginjakkan kaki di pulau itu. Entah kapan, tetapi ketika seorang presiden berkunjung ke sebuah daerah, maka tentu ada kebanggaan warga setempat, dan menjadi sugesti bagi seorang kepala daerah untuk terus membangun wilayahnya. Kondisi ini tentu berbeda dengan Pak Harto dan Ibu Mega, yang pernah berkunjung ke pulau ini..........., Presiden, berkunjunglah ke Pulau Buton, sebelum Bapak di cap sebagai Presiden yang Tak tahu Pulau Buton.” (Hamzah P.)

Wah..wah..., apa betul yang Bang Hamzah pertanyakan ? Saya tak percaya, inilah tulisan “putus asa” dari seorang Hamzah, tulisan yang terjerat dugaan atau harapan berlebih saja. Apakah hanya karena tidak menginjakkan kaki selama 7 tahun lalu serta merta kita 'berhak' melabelkan kata ‘asing’ atau tidak tahu pada orang tersebut?

Menurutku, Pak SBY bukan tidak tahu Buton, geliat pembangunan dan sejarahnya itu, apa mungkin orang sekaliber SBY yang mantan Jenderal, mantan Menkopulhukam dan berpengetahuan luas tidak tahu tentang Pulau Buton?? Yang benar saja Bung!

Pak Ustad di kapal Kerinci, berkata bahwa di hari kemudian ada golongan manusia yang akan mendapatkan naungan atau perlindungan dari Allah SWT yaitu pemimpin yang adil.

Saya yang berwawasan sempit ini, tidak yakin persis apakah ada kaitan antara pemimpin yang adil dengan tulisan Bang Hamzah mengenai Pak SBY ? Tetapi setidaknya, dalam kapasitas pemimpin negeri, Pak SBY menurutku akan layak disebut, dengan predikat sebagai pemimpin yang adil bila sanggup memenuhi rasa keadilan rakyatnya (seorang Hamzah Palalloi), salah satunya dengan mengalokasikan sedikitdari waktunya yang sibuk itu, untuk melihat secara dekat rakyat Indonesia di tanah Buton. Menghirup langsung getaran semangat perjuangan hidup rakyat Indonesia di daerah kepulauan Sulawesi Tenggara. Berinteraksi dari hati ke hati dengan orang Buton. Dengan begitu Hamzah Palalloi menjadi bahagia. Wahai Pak SBY, buatlah Hamzah bergirang hati...

Bang Hamzah wajar ‘cemburu’ dengan rakyat Indonesia di Kupang dan daerah lain di NTT misalnya, yang belum lama ini dikunjungi oleh SBY dan kru. Mengapa tak sekalian singgah sejenak di tanah Buton, tokh dari Jakarta, Buton lebih dekat dari Kupang.

Bang Hamzah, dengan sedikit keberanian, aku ingin berkata begini pada abang; “Pak SBY bukan tidak tahu, beliau tentu tahu banyak tentang Buton. Masak sih, Presiden tidak tahu tentang daerahnya sendiri..? Bersabar saja, semoga tulisan Abang Hamzah di kompasiana ini, sempat dibaca oleh orang dekat presiden atau oleh Presiden SBY sendiri, sehingga dengan begitu mungkin saja akan tergerak, mengagendakan dalam jadwal kegiatan kepresidenan bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, akan berkunjung ke Buton dan sekitarnya...”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline