Lihat ke Halaman Asli

Pahamu Menindih Pahaku

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Udara semakin panas, ruangan ini terasa kian sempit saja, kipas di sudut kamar tak sanggupmengenyahkan gerah di tubuh. Keringat menetes, basah seluruh pakaian. Kita sudah tak sabaran, ingin segera menuntaskan hajat. Setelah menanti beberapa lama akhirnya saat yang dinanti puntiba.

Pahamu menindih pahaku, ruangan kian sempit, siapapun dia niscaya merasakan gerah yang sama. Angin dari kipas angin seperti tak bertiup, jendela ruangan pun tak tertutup namun angin hanya membawa aroma itu. Kita ingin segera selesai, menuntaskan rasa ini, kita ingin segera makan setelah tadi khusyuk berdoa dalam acara syukuran seorang keluarga yang akan menunaikan ibadah haji di tanah suci Makkah.

Ah pahamu terpaksa menindih pahaku karena sempitnya ruangan, orang-orang duduk lesehan, berdesakan, rapat sekali. Biarlah saja kata seorang hadirin yang penting bisa segera melahap paha ayam yang penuh kuah itu. Duh lezatnya...

Hehe..., semoga terhibur

Salam tersenyum-senyum

foto dari google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline