Lihat ke Halaman Asli

Tidak Ada Hari Kebangkitan Nasional

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

TIDAK ADA HARI KEBANGKITAN NASIONAL

Setiap tanggal 20 Mei selalu diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Tanggal tersebut diambil berdasarkan tanggal berdirinya organisasi Budi Utomo. Banyak yang tidak menyadari mengapa tanggal tersebut dijadikan Hari Kebangkitan Nasional. Padahal secara historis, sangat sulit diterima bahwa tanggal berdirinya Budi Utomo dijadikan Hari Kebangkitan Nasional. Karena Budi Utomo adalah organisasi Priyayi Jawa yang berorientasi Kedaerahan, yakni Jawa, bukan kemerdekaan Indonesia. Budi Utomo juga adalah organisasi Kacung Belanda. Sejatinya, hari didirikannya Budi Utomo bukan Hari Kebangkitan Nasional. Dan Hari Kebangkitan Nasional sebenarnya tidak ada. Tetapi kebangkitan nasional itu ada.

Sarikat Dagang Islam, dirintis oleh Haji Samanhudi sejak 1905. Sarikat Dagang Islam bertujuan untuk memajukan perdagangan kaum Muslim Bumiputera yang saat itu dikuasai oleh pedagang Tionghoa. Sarikat Dagang Islam menjadi organisasi perlawanan pertama di Hindia-Belanda. Meskipun tujuannya juga bukan dalam skala nasional, tetapi Sarikat Dagang Islam yang pertama ingin mensejahterakan kaum Bumiputera. Sehingga banyak yang menganggap, hari kelahiran Sarikat Dagang Islam yang seharusnya dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Seperti yang dikatakan oleh KH. Firdaus AN, mantan Ketua Majelis Syuro Sarikat Islam “Tidak pernah sekalipun BO membahas tentang kesadaran berbangsa dan bernegara yang merdeka. Mereka ini hanya membahas bagaimana memperbaiki taraf hidup orang-orang Jawa dan Madura di bawah pemerintahan Ratu Belanda”.

Namun kedua organisasi tersebut tidak berskala nasional. Pada tanggal 25 Desember 1912, berdirilah Indische Partij, partai politik pertama sepanjang sejarah Indonesia. Indische Partij didirikan oleh Tiga Serangkai yakni Ki Hadjar Dewantara, E.F.E Douwes Dekker, dan Dr. Cipto Mangunkusumo sehingga ada juga yang beranggapan bahwa hari Indische Partij sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Indische Partij organisasi pertama yang secara jelas dan terbuka menentang penjajahan Belanda. Indische Partij juga yang pertama menuntut kemerdekaan Hindia-Belanda.

Pada periode 1905-1915 berdiri banyak organisasi di Hindia-Belanda diantaranya Sarikat Dagang Islam, Budi Utomo, Indische Partij, Muhammadiyah, dan lain-lain. Organisasi-organisasi tersebut berbeda latar belakang dan tujuannya. Yang manakah yang tepat untuk dijadikan Hari Kebangkitan Nasional? Sangat sulit karena kebangkitan nasional tidak bisa ditetapkan dalam satu hari. Orang-orang pada masa itu juga tidak pernah menyebutkan tentang kebangkitan nasional. Toh, kebangkitan nasional itu terjadi dengan sendirinya.

Bahkan jika kita ingin menetapkan Hari Kebangkitan Nasional, yang sah adalah28 Oktober 1928. Selain Hari Sumpah Pemuda, hari itu juga paling tepat dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Bahkan kata Indonesia pun diresmikan pada tanggal tersebut. Semangat Nasionalisme untuk merdeka dengan persatuan yang terjalin antara orang-orang di seluruh wilayah di Hindia-Belanda berpuncak pada 28 Oktober 1928.

Meskipun begitu, sejatinya Hari Kebangkitan Nasional itu tidak ada. Karena tidak ada definsi yang jelas mengenai apa itu kebangkitan nasional. Juga karena tanggal 20 Mei tersebut adalah hari didirikannya Budi Utomo. Dan Budi Utomo bukan merupakan organisasi yang bergerak pada kebangkitan nasional.

Kebangkitan nasional tidak bisa ditetapkan dalam satu hari menjadi Hari Kebangkitan Nasional. Apalagi jika hari lahirnya Budi Utomo yang dijadikan hari tersebut. Sangat tidak tepat. Menurut saya, kebangkitan nasional berlangsung sekitar 10 tahun antara 1905-1915. Karena pada masa itu berdiri organisasi-organisasi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Sejatinya tidak ada Hari Kebangkitan Nasional. Dan bukan kapan tanggal yang tepat untuk dijadikan Hari Kebangkitan Nasional, tetapi bagaimana kita memaknai kebangkitan nasional itu. Tidak ada Hari Kebangkitan Nasional, tapi kebangkitan nasional itu ada. Tidak perlu terlalu jauh memperdebatkan mengenai tanggalnya, tapi mari kita maknai semangat kebangkitan nasional dalam jiwa kita! Merdeka!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline