Lihat ke Halaman Asli

Bertemu dan Bertumbuh

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ada kemistri dalam diri tiap manusia yang unik.Kita bahkan tidak pernah tau atau menyadari bagaimana itu semua bekerja

Misalnya saat kita berjumpa dengan seseorang yang baru kita kenal, perasaan asing akan muncul, tetapi dibalik itu pasti rasa ingin tahu pun ikut tumbuh bersamanya, dengan berbicara, menatap dan mendengarkan orang lain, proses kimianya bekerja dan menumbuhkan banyak hal dalam diri kita

Gerakan pertumbuhan ini juga ikut menggetarkan syaraf-syaraf lain dalam tubuh manusia sehingga perkenalan awal membuahkan pengetahuan baru dalam diri kita, sedikit demi sedikit itu terus membentuk suatu bangunan sosok orang baru yang kita kenal dan pada saat itu ia tidak lagi jadi baru bagi kita, tetapi menjadi sosok yang sedikit berbeda dan sedikit serupa dengan sosok kita sendiri.

Bahwa segala sesuatu bentuk tidak pernah terjadi begitu saja tanpa suatu proses, haruslah menjadi bagian dari kesadaran kita sebagai manusia, pada saat kita dihadapkan dengan berbagai masalah dalam kehidupan kita, selayaknya kita cepat sadar bahwa masalah bukanlah benar-benar sebuah masalah, ia hanya sebuah bentuk kecil dari sesuatu hal besar nantinya. Tetapi cara kita menghadapi dan menyikapi masalahpun mempunyai pengaruh besar akan proses terjadinya bentuk akhir, maka yakinlah bila kita tidak melakukan atau menyikapi sesuatu masalah dengan cara pandang yang baik, maka hasil akhirnya akan menjadi tidak baik bagi kita karena semua hal itu adalah pengaruh dari input sikap kita yang tidak baik, sebaliknya apabila kita menyikapi suatu masalah seburuk apapun dengan cara pandang kita yang baik, kelak saat masalah itu sudah mencapai bentuk akhirnya, tetap terasa baik bagi kita.



Sebagai ciptaan yang unik dan nyaris sempurna, kita mewarisi banyak hal luhur dan baik dari pencipta kita, tidak ada satu manusiapun yang diciptakan dengan maksud yang buruk, bahkan meskipun terlahir dalam keadaan cacat ataupun tidak diinginkan, tetap saja hukum manusia adalah ciptaan mulia tetap berlaku. Banyak hal berlaku dalam kehidupan didunia ini, kelahiran yang cacat dan tidak diinginkan kadang membawa kepedihan tersendiri bagi para orangtua yang menjalaninya, terlebih lagi kalau hal ini harus diketahui oleh orang lain disekitarnya, tidak jarang anak yang terlahir dalam keadaan tidak sempurna menjadikan orang tua atau keluarga merasa malu, dan hal ini membawa dampak yang cukup kuat bagi pertumbuhan anak itu sendiri, belum lagi benturan-benturan hidup lainnya yang harus dihadapi oleh keluarga dan orang tua yang kerap dianggap menambahkan masalah bagi perkembangan jiwa anak maupun orangtuanya. Pada saat hal-hal seperti ini timbul, hendaknya orang tua maupun keluarga kembali melirik pada tulisan diatas mengenai proses terjadinya bentuk baru dan sikap dan cara pandang kita terhadap masalah, tidak mudah memang tetapi tidak akan mengecewakan bila kita coba terapkan.



Tulisan ini dijabarkan dari suatu pengertian mengenai kebenaran. Bahwa kebenaran tidak pernah ditemukan utuh oleh satu orang dalam satu waktu. Kebenaran ditemukan dalam kepingan-kepingan kecil oleh tiap manusia di waktu dan tempat yang berbeda-beda, kebenaran yang utuh adalah rangkaian dan penyatuan dari ratusan bahkan ribuan keping kebenaran yang ditemukan oleh sosok manusia yang berbeda-beda. Pada saat saya dan kamu bertemu dan menyatukan keping kebenaran yang kita temukan, maka akan kita dapat kepingan kebenaran baru, kita belajar hal baru dari keping yang disatukan tersebut, dan kita masih perlu banyak kepingan lagi untuk melihat keutuhan kebenaran itu, tetapi sebagai manuia yang dikaruniai pengertian yang luar biasa, bayangan bentuk akhir dari kebenaran itu sudah bisa digambarkan secara tranparan dalam pengertian kita, kita hanya perlu untuk bertemu dengan banyak orang lain untuk mengukuhkannya. Maka berbahagialah orang yang menemukan sekeping kebenaran tanpa merasa puas dan sombong dan selalu berusaha mencari kepingan kebenaran lainnya untuk menemukan kebenaran yang seutuhnya.

Dirangkum dari 'obrolan santai larut malam'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline