bukan rahasia lagi sebenernya kalau perusak utama dari jalan jalan pantura tiap tahun itu karena truk truk besar yang kelebihan beban,aparat terkait sebenernya juga tau kondisi ini,bahkan mungkin membiarkan,terbukti walau kelebihan muatan tetap bisa jalan dengan syarat kasih duit amplop isinya gak banyak biasanya berkisar rp.10.000 sampai rp.20.000 gak sebanding kan dengan kerusakan jalan yang di timbulkan.tapi bagi petugasnya sebanding dengan perutnya yang pada buncit kebanyakan makan uang haram.memang ini sebenernya sudah sistematis sejak lama terbukti para pengusaha angkutan khususnya expedisi atau jasa pengangkutan laen mereka memasukan anggaran ini untuk budget mereka.saya pernah sewa truck untuk angkut barang dari jakarta ke surabaya mereka hitung juga untuk jasa untuk budget timbangan ini dari jalur jakarta ke surabaya ada sekitar 9 jembantan timbangan yang aktif satu timbangan rp.10000 berarti sudah rp.90 000 mereka harus siapkan.dan ini sudah mengakar dari jaman kuno sampai sekarang pantas jalan pantura selalu hancur paling pas lebaran aja bagus habis itu remuk lagi dech
sidak pak ganjar ke jembatan timbang batang membuka mata semua orang tentang praktek pungli di atas.dan perlu kita apresiasi langkah pak ganjar ini.ini bukan pencitraan ini bukan basa basi tapi memang harus di lakukan oleh setiap pemimpin bangsa ini,biar tau permasalah sebenarnya dilapangan gak cuma mendapat laporan dari bawahan aja yang kadang juga sudah di manipualasi laporannya,pemimpin masa sekarang memang harus terjun langsung kelapangan gak hanya duduk di belakang meja nunggu laporan.percaya penuh terhadap bawahan kadang menjadi bumerang bagi pemimpin.cara pak jokowi yang turun langsung kelapangan juga ternyata efektif untuk melihat langsung kondisi lapangan dan masalah cepat di cari solusinya upps jadi nglantur ke jokowi bisa di salah artikan nanti.kembali ke pak ganjar,Gubernur satu ini juga terkenal dengan langkah langkah taktisnya dalam memimpin.semoga lahir calon pemimpin pemimpin masa depan seperti pak ganjar ini.pilih pemimpinmu yang mau mengerti kebutuhan rakyat hati nurani yang bicara bukan dari yang laen.
