Pendahuluan
Salah satu jenis fungsi dari partai politik yang paling krusial adalah fungsi rekrutmen politik. Fungsi ini menjadi penting karena dalam proses berjalannya politik praktis di Indonesia, partai politik membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan perlu dikuatkan untuk menopang fungsi-fungsi lainnya agar dapat berjalan dengan optimal. Rekrutmen politik bagi partai politik dapat dibaratkan seperti pondasi untuk dapat menunjang dan menjalankan berbagai fungsi lainnya. Hal ini dikarenakan rekrutmen politik merupakan gerbang awal untuk dapat melibatkan orang-orang yang nantinya akan menjalankan fungsi-fungsi partai politik lainnya, seperti pendidikan politik.
Sejak awal didirikan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dahulu memiliki nama Partai Keadilan (PK) memiliki sepak terjang yang cukup positif dalam ranah politik di Indonesia. Selain memberikan warna dan corak baru dalam konteks politik nasional, PKS juga mendulang suara elektoral yang sangat signifikan jika dikategorikan sebagai partai yang baru berdiri saat itu. Warna dan corak baru yang dibawakan oleh PKS saat itu sangat berbeda dari partai islam lainnya. Partai islam di Indonesia seperti Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memang memiliki basis massa yang kuat dan memberikan warna tersendiri bagi jalannya partai islam di Indonesia. Akan tetapi, PKS datang dengan motif yang berbeda dari partai-partai islam lainnya. PKS sangat mengadopsi dan dapat dibilang bergantung dengan pemikian Ikhwanul Muslimin yang didirikan oleh Hasan Al-banna di Mesir.
PKS juga merupakan satu-satunya partai yang dapat dikatakan sebagai partai kader sejati saat ini. Penguatan basis massa melalui kader yang disiplin dan berkomitmen tinggi menjadi daya jual PKS dalam proses mendulang suara elektoral di ranah politik praktis. Kader yang disiplin dan memiliki komitmen tinggi didapatkan dari proses kaderisasi yang ketat serta objektif dalam seleksi pemilihannya. Hal ini menjadikan PKS sebagai partai yang cukup rutin untuk membina para kadernya dari akar rumput dengan melakukan pembinaan akar rumput, kegiatan pertemuan cabang, dan agenda dakwah.
Proses ini berjalan cukup rutin, tidak hanya saat menjelang kampanye seperti yang dilakukan oleh partai-partai lainnya. Dengan diberlakukannya metode yang demikian terhadap proses rekrutmen dan kaderisasi di internal partai, menurut ilmuwan politik PKS menjadi satu-satunya partai yang memiliki disiplin organisasi dan budaya internal yang terus dikembangkan sehingga menciptakan konsolidasi demokrasi yang baik.
Hal ini juga penting untuk diterapkan oleh internal partai politik lain di Indonesia sehingga proses demokrasi di internal partai politik dapat dikonsolidasikan dengan semestinya dan partai politik dalam internalnya dapat terhindar dari malpraktik, seperti nepotisme, pemilihan pimpinan partai politik tidak berdasarkan kompetensi, dan sifat otoritarian para pimpinan partai politik. Keberadaan PKS dalam arena kontestasi Pemilu memberikan pertanyaan bagaimana mungkin sebuah partai politik yang sangat mengedepankan ideologinya dapat mengimbangi partai lain yang berjalan cukup pragmatis.
Tidak dapat dipungkiri bahwa ketika partai politik memasuki arena politik, mereka semua mempunyai satu tujuan yang sama yaitu berkuasa. Hal ini menjadikan sebuah partai yang berpegang teguh dengan prinsip ideologinya akan sedikit tercederai kemurniannya. Jalan yang ditempuh PKS dari Pemilu ke Pemilu terlihat cukup baik, meskipun suara nasional yang diraih cukup fluktuatif, PKS membuktikan bahwa partai yang teguh dengan prinsip ideologinya tetap dapat berlari dalam arena demokrasi dengan syarat partai tersebut harus melakukan negosiasi, interaksi, dan pemilihan strategi yang baik dalam parlemen maupun penetuan untuk mendukung salah satu presiden.
Berbicara terkait Generasi Z sangat identik dengan era informasi dan digital. Sebagai generasi yang didewasakan pada era tersebut, Generasi Z menuntut transparansi tentang apa yang mereka dapat di era post truth ini. Mereka juga merupakan kelompok yang jumlahnya sangat banyak. Maka dari itu, dengan jumlahnya yang banyak, mereka sangat berpotensi untuk memberikan kekuatan politik dengan mengajak keterlibatan masyarakat sipil dan para komunitas yang memiliki satu tujuan dengan mereka. Kehidupan Generasi Z sangat dipengaruhi keberadaan sosial media yang saat ini sedang berkembang begitu pesat. Hasilnya mencatat bahwa di era pergejolakan sosial-politik global, Generasi Z memanfaatkan teknologi dan sosial media untuk mempercepat arus perubahan sosial dengan besaran 60%.
Hal ini dapat diasumsikan bahwa rata-rata mereka sangat paham untuk menggunakan platform sosial media seperti Instagram, Twitter, dan Facebook. Dengan hadirnya Generasi Z di era informasi dan digital, setidaknya memaksa seluruh partai politik untuk mencoba terjun dan mengubah strategi kampanye mereka demi memikat pilihan Generasi Z. Perbedaan pandangan generasi Z dengan generasi sebelumnya juga menuntut partai politik untuk dapat menjangkau generasi ini karena rasanya keterlibatan mereka dalam memengaruhi suara elektoral akan sangat berdampak pada kenaikan suara yang signifikan. Contoh konkretnya yang sudah dirasakan saat ini adalah banyaknya partai politik yang sudah mencoba masuk dalam platform digital.
Tidak hanya saat ingin melakukan agenda kampanye, dalam proses penyampaian informasi partai politik juga mencoba untuk memanfaatkan segala platform sosial media agar memberikan citra yang positif dalam memengaruhi perspektif masyarakat terutama Generasi Z.
Hadirnya Generasi Z dapat arena politik Indonesia menjadikan mereka menjadi variabel yang sangat vital bagi menunjang suara elektoral yang dibutuhkan oleh seluruh partai politik. Tidak ada partai yang enggan menyertakan anak muda (terutama Generasi Z) kecuali memang mereka tidak ingin mendulang kemenangan, tapi itu tidak akan mungkin terjadi. PKS menjadi salah satu partai yang membuka program khusus untuk Generasi Z melalui sayap partai mereka. Ini menjadi satu langkah taktis dan konkret mengingat salah satu fungsi partai politik yang paling krusial adalah rekrutmen politik.