Lihat ke Halaman Asli

Asita Suryanto

TERVERIFIKASI

Traveler

Sari Koeswoyo Bertransformasi Menjadi Pelukis Bertema Wayang

Diperbarui: 28 Agustus 2023   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukisan Sari berjudul Mbok Emban dan Perempuan (dok pri)

Ingat penyanyi cilik Sari Yok  Koeswoyo di era tahun 1970 an. Perempuan bernama lengkap Louisa Herning Hapsari itu identik dengan Koes Plus. Putri sulung Yok Koeswoyo tersebut pernah dikenal sebagai penyanyi cilik. Tetapi  Sari sekarang di usia 55 tahun  bertransformasi  menekuni seni melukis bertema wayang.

Lukisan Sari dipamerkan di Ruang Garasi Jl Gandaria IV di Jakarta Selatan selama bulan Agustus 2023 ini. Saya beruntung bersama Koteka Trip 9 bisa melihat langsung lukisan-lukisan Sari dan bisa mendengarkan langsung cerita semua makna lukisannya.  Ketua Koteka, Mbak Gana Stegmann yang datang langsung dari negara Jerman memprakarsai acara ini

Tema lukisan dengan judul "Lakonmu Opo"? Mengambil tema  wayang  sebagai Wayang Sari. Ya wayangnya Sari. Ibu tiga anak ini  kerap nabrak pakem, tapi juga tidak meninggalkan pakem. Misal, gelungnya seorang putri ya akan dibuat sesuai pakemnya. Tapi, tidak berarti tokoh itu merujuk pada putri tertentu. Tidak jelas siapa tokohnya.

Lukisan berjudul Portal Kehidupan bertema warna pink (dok pribadi)

Selama setahun terakhir ini Sari menyelesaikan lima lukisan dengan  terinspirasi, kalau Sari jadi wayang gimana ya? Sari sering halu  menggambarkan dirinya sendiri  sebagai wayang. Setelah itu mulai kalau melihat orang, kira-kira jadi wayang apa ya. Kadang tidak bisa tidur, lalu didatangi wayang untuk digambarkan.

Sari dengan lukisannya (dok pribadi)

Hasil lukisan yang dihasilkan berjudul Mbok Emban menggambarkan  dua orang wajah ibu-ibu yang pekerjaanya sangat didengarkan oleh tuannya dan sangat dipercaya.

Di lukisan berjudul Portal kehidupan,  Sari  cenderung menggunakan warna pink pada lukisan. Sari mengakui  banyak warna yang digunakan warna feminin. Tapi, warna ini muncul begitu saja. Sari mengikuti saja yang menjadi imajinasinya.

Untuk lukisan berjudul Bukan wani ditata atau Perempuan, Sari menggambarkan wajah wanita berkulit putih dengan tersenyum. “Saya lebih suka menyebut Perempuan daripada kata wanita,” ujar Sari yang ramah ini.

Senag sekali bisa bertemu Mbak Gana untuk pertama kali (dok pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline